Sayangna, sikandua mak nomu versi lama lagu sina. Mih Nomu versi baruna dija.
Terjemahannya:
Alhamdulilah, hari telah terang.  Jadi saya akan bercerita kepada kalian semua. Ya karena Kompal mempunyai agenda "menulis Dengan Bahasa Ibu", jadi  saya ikut meramaikan agenda ini. Bahasa Ibu saya adalah Bahasa Komering, sebab saya orang Komering.Â
Laily, gadis cantik dari Dusun Surabaya Komering sedang duduk di tangga rumahnya (rumah di dusun zaman dahulu adalah rumah panggung yang memiliki tangga).Â
Wajahnya terang benderang. Persis seperti matahari baru keluar dari peraduannya yang disebut orang dengan "sunrise". Wajahnya cantik, tubuhnya tinggi, badannya tidak kurus dan tidak pula gemuk. Â Pokoknya cantik dan cakeplah. Laily adalah Bunga Desa bagi warga dusun itu.Â
Sambil ia duduk di tangga, dari bibirnya Laily bernyanyi,
"Hatiku sedih, sakit didalam hati
Semenjak engkau pergi, tidak pulang juga
Abangku sayang, jangan tidak ingat (jangan lupakan) akuÂ
Jangan lama, jangan lama kali