Empat di antaranya, menurut saya, memang menjadi pemicu orang untuk menjadi ngejelimet, yaitu:
- Kurang bercinta membuat orang jadi pemarah. Selesai bercinta mengakibatkan manusia mengeluarkan hormon bahagia. Pemarah membuat orang yang tadinya simple menjadi rumit. Mungkin bisa memicu orang untuk menjadi ngejlimet
- Kurang bercinta sering mengakibatkan kepala sering pusing. Ketika orgasme saat bercinta, maka manusia akan melepaskan oksitosin dan endofrin yang menyebabkan rasa puas dan bahagia. Kurang bercinta, maka hormon saat orgasme itu jarang keluar. Bisa jadi ini memicu orang yang tadinya berpikir sederhana menjadi njlimet jika sudah lama mengalami kurang bercintanya.
- Kurang bercinta membuat orang jadi bodoh. Para ilmuwan menemukan fakta bahwa aktivitas seksual bersama pasangan yang dicintai dapat mengasah kecerdasan dan meningkatkan memori. Bercinta bukan hanya baik bagi kesehatan fisik, juga baik untuk kesehatan mental. Jika mental menjadi down dan membodoh, menurut saya juga pemicu orang untuk menjadi njlimet dan rumit. Lah ngapain hal mudah dibuat rumit dan ngejlimet, kecuali orang yang bodoh.
- Kurang bercinta menurunkan kepercayaan diri. Turunnya kepercayaan diri bisa jadi membuat orang menjadi mudah uring-uringan. Hal yang lempeng jadi rumit karena sedang uring-uringan, menurut saya.
Nah dari uraian di atas, bisa jadi seseorang ngejelimet karena kurang bercinta.
Jika memang demikian, kasian juga. Kasian dan sudah pasti menyebalkan bagi orang-orang di sekitarnya.
Masa iya, gara-gara dia ada masalah ranjang orang lain harus dibuat susah. Kurang piknik apa ya !? Kan tinggal cari cara penyaluran.
Jika cara bercinta konvensional sudah tidak bisa lagi, ya kan banyak cara tak konvesional, masa gak tau sih ?
Selain itu, perbanyak olahraga, bisa membantu. Makan makanan bergizi bahkan bisa meningkatkan libido.
Memang harus hati-hati, sebab makanan tertentu yang meningkatkan libido bisa jadi pantang dikonsumsi penyakit tertentu.
Pada dasarnya, hidup itu soal keseimbangan. Kesimbangan antara kebutuhan dan pemenuhan. Jika tidak, maka orang bisa oleng.
Ada yang bilang perempuan lajang jutek bisa jadi karena sudah sudah kebelet, padahal jodoh belum tiba.
Ada juga ada laki-laki jutek pada perempuan, padahal sejatinya laki-laki itu biasanya ramah dan sikapnya melindungi perempuan.
Yang terakhir, jangan bilang dulu bahwa dia bukan laki-laki straight, bisa jadi karena doi sedang "oleng" saja, karena ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi. Eh, mungkin sudah, tapi porsinya sedikit, hihi..