Mohon tunggu...
Elly Rosiana
Elly Rosiana Mohon Tunggu... -

A simple girl who very love in imagining

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sabtu Sore Itu...

10 Oktober 2011   08:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bunda.." Alia berkata lirih

"Eh, sayang... bagaimana ngajinya tadi? Bisa?" Bunda tersenyum, berusaha menutupi perasaannya yang amat hancur.

"Bisa." Alia hanya menjawab singkat, "Bunda, ayah dibawa polisi ya?" Alia bertanya ragu-ragu.

"Kata siapa, sayang?"

"Dika yang bilang. Katanya ayah dibawa polisi karena selingkuh sama lonte depan rumahnya. Dika bohong kan, bunda?" Bunda tak bisa lagi menahan haru saat pertanyaan itu keluar dari mulut putri kecilnya. Dan tanpa perlu jawaban pasti dari Bunda, Alia sudah paham. Dika benar. Ia berlari sekencang-kencangnya lagi menuju ke rumahnya. Perasaannya benar-benar hancur. Alia kesal, Alia marah, Alia ingin sekali memaki ayahnya, ingin sekali memberikan wanita itu pelajaran sampai ia tak pernah lagi menyakiti keluarganya. Alia berjanji tidak akan pernah memaafkan wanita itu. Ia berjanji suatu saat nanti ia akan membuat wanita itu menyesal karena sudah membuat keluarganya berantakan.

Alia langsung merobek kertas dari bukunya sesaat setelah ia sampai di rumahnya yang sepi. Si sulung itu benar-benar marah. Di kertas itu ia tulis besar-besar..

ALIA BENCI SAMA AYAH!!!

kertas itu ia tempelkan tepat di pintu lemari baju ayahnya, berharap ayahnya akan membacanya saat ia pulang nanti.

***

Rumah bercat putih yang berdiri kokoh di depan rumah Dika itu, sore ini ramai. Ada dua orang laki-laki berjaket warna hitam mendatangi rumah itu. Mereka membawa seorang perempuan tua dengan dandanan yang amat menor memasuki mobil sedan bertuliskan POLISI dengan paksa. Alia tersenyum puas. Akhirnya, sore ini janjinya tertunaikan. Janjinya untuk membuat wanita itu menyesal telah terlaksanakan. Bukan lewat kekerasan, hanya lewat doa yang tulus. Doa tulus dari seorang gadis lugu yang sekarang telah beranjak dewasa. Doa yang ia panjatkan selama 10 tahun itu akhirnya dijawab oleh Rabbnya. Wanita itu telah tertangkap dan kemungkinan akan dipenjara seumur hidupnya karena membunuh seorang laki-laki yang kata orang adalah kekasih gelapnya. Padahal ia sudah bersuami. Ternyata wanita itu sudah sering menipu banyak laki-laki seperti yang ia lakukan kepada ayah Alia. Ia membuat laki-laki itu takluk padanya, setelah ia berhasil, lantas ia melaporkan laki-laki itu kepada polisi yang bekerja sama dengannya dan menangkap laki-laki itu. Pilihannya cuma dua, dipenjara atau bebas asalkan membayar uang sekian juta. Keluarga laki-laki yang kebanyakan sudah beristri itu lantas membebaskan para laki-laki itu, dan membayar sejumlah uang yang kemudian dipakai wanita itu untuk berfoya-foya. Tapi hari ini semuanya telah berakhir. Alia tersenyum puas sekali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun