Mohon tunggu...
Ellym Novelinda
Ellym Novelinda Mohon Tunggu... Bankir - Halaman Ceritaku

Boru Ni Raja, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pendakian Gunung Sakral Lawu via Cetho

14 Juli 2024   19:56 Diperbarui: 14 Juli 2024   20:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini ada beberapa gunung yang masuk wishlist pendakianku, salah satunya adalah Gunung Lawu. Gunung ini terletak diantara Jawa Tengah dan Jawa Timur, jalur pendakianku kemarin via Cetho yang terkenal sakral dan katanya mistis. Bukan hanya itu Gunung Lawu juga dikenal karena adanya warung si Mbok Yem yang jaraknya dekat dengan Puncak Gunung Lawu, kebayang ngga tuh warung posisinya, serta Pesona Sabana Lawu yang membuat rindu. Bahkan lebih rindu sama Sabana Lawu daripada kenangan bersamamu huehehehe

Aku berangkat tepatnya tanggal 14 Juni 2024 malam dari Halim, Cawang Jakarta Timur. Ya, lokasi meeting point yang sama setiap kali aku melakukan pendakian 2 hari 1 malam yaitu trip bersama Tiga Dewa Adventure Indonesia. Sabtu pagi tanggal 15 Juni 2024, rombongan kami tiba di Basecamp Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho - Andika Rahayu, Karanganyar, Jawa Tengah. Kami melakukan persiapan, packing, bersih-bersih, ganti pakaian dan tidak lupa makan!! jangan khawatir kalo ikut open trip makan aman hihi. Setelah semua siap, sekitar pukul 11.30 kami melakukan briefing dan doa bersama sebelum memulai pendakian.

Pendakianku kali ini kembali bersama dua temanku yaitu Anas dan Vivi, kami bertiga sudah beberapa kali melakukan pendakian bersama. Ritme kami bertiga sama, selalu jadi yang terbelakang dan selalu menjadi teman sweeper atau crew yang bertugas menjaga rombongan paling belakang, crew yang bertanggungjawab agar tidak ada peserta yang ketinggalan, hilang arah, hilang tujuan, hilang perasaan ehhhh hehehe. Kusadari trekking pole-ku tertinggal di rumah, untungnya di basecamp ada yang sewain ges kalian ngga perlu khawatir. Aku sewa trekking pole kena charge Rp25.000.

Terhitung jam 11.50 rombongan kami mulai jalan bersama dari Pos Pendakian. Jalurnya masih sangat amat bersahabat ges, karena memang jalur ini masih menuju Candi Kethek terlebih dahulu. Setelah melewati Candi Kethek, kami memasuki area sakral yang wajib menggunakan kain untuk melewati jalurnya, 1 kain per orang dikenakan biaya Rp5.000 ya ges dan digunakan hingga batas yang sudah ditentukan, pokoknya ketemu warung udah deh disitu dilepas kainnya hehe. Setelah melepas kain, kami lanjut nih tapi sebelum itu mampir di kolam air dulu ges dimana airnya bisa kalian pake buat minum juga.

Dokpri. Lawu-240615
Dokpri. Lawu-240615

Dari kolam air kami melanjutkan perjalanan hingga akhirnya tiba di Pos 1 jam 13.00, lalu lanjut dengan jalur yang sudah mulai buat kakiku bersama Anas dan Vivi mulai kendor langkahnya haha padahal baru lewat Pos 1 coba tuh. Bahkan kami mengira masih ada beberapa peserta di belakang kami ternyata TIDAK!! hahaha karena yang muncul adalah crew dari Tiga Dewa sebut saja Abang Rigan. Kalo udah ketemu crew yang menjadi sweeper berarti kami yang?? TERAKHIR PALING BELAKANG hahahaha "Loh bang, kok udah nongol aja, di belakang udah ngga ada peserta lagi?" Tanya Anas. "Iya kak, udah ngga ada. Ngga papa pelan-pelan aja yuk" Jawab bang Rigan. Sontak kami bertiga saling tatap-tatapan dan tertawa karena lagi dan lagi paling belakang hahaha

Jam 14.15!! Akhirnya tiba di Pos 2 ges, kondisi perutku sudah meronta-ronta dan meminta pada Anas juga Vivi untuk makan siang terlebih dahulu, kami pun menyantap bekal yang sudah dibagikan sebelumnya. Setelah perut aman, kami bertiga melanjutkan kembali perjalanan menuju Pos 3. Sudah sejam perjalanan kami berhenti sejenak, atur nafas, merem sebentar haha kalian harus rasain sih tidur di jalur enak banget walau hanya sebentar ges. Setelah melihat bang Rigan muncul, kami pun bergegas kembali melanjutkan perjalanan, namun hujan turun menyapa perjalanan kami dan mengharuskan kami segera memakai jas hujan.

Jam 16.00!! Tiba juga di Pos 3 ges, hujan sudah mulai berhenti. Kami bertemu dengan peserta lainnya, minum teh dulu, makan gorengan dan buang air kecil hihi mumpung ada toiletnya disini, walau cuma satu sangat membantu tapi ngga gratis ya, ada kotak uangnya kalian bisa support dengan menyisihkan uang setelah menggunakan toiletnya ya. Setelah sekitar 30 menit kami rehat, kami pun melanjutkan kembali perjalanan menuju Pos 4 sekitar jam 16.45. Dan ternyata cukup menguras energi perjalanan menuju Pos 4 ges, treknya seperti tangga gitu tersusun dan to the point nanjak terus, kalo kata pendaki lainnya sambil bernyanyi "Landai matamuuuuu....~" hahaha

Dari terang hingga ketemu gelap ges, sekitar jam 18.00 kami rehat kembali sambil mempersiapkan headlamp dan senter, untungnya hujan sudah berhenti jadi setidaknya kami bisa fokus berjalan saat gelap diantara pepohonan. Singkat cerita aja nih ya, soalnya kalo aku ceritain perjalanan dari Pos 3 ke 4 tuh isinya helaan nafassss haha sama nanya mulu ke bang Rigan "Masih jauh ini weh?", "Berapa jam lagi kira-kira sampe pos 4 sih?", "Pos 4 ada warung ngga?", "Ini kita bisa sampe jam berapa ya di tenda?" Aduhhhhh bawel banget pokoknya wkwkwk untung aja selalu ditemenin crew super sabar.

Jadi kami tiba di Pos 4 itu jam 19.15!! dan hanya tersedia 1 bangunan shelter, kami sudah merasa menggigil kedinginan, kami pun bergabung dengan pendaki lainnya di dalam shelter menghangatkan badan sejenak. Perut juga sudah mulai berteriak ges, kami hanya bisa berbagi roti dan cemilan sebelum lanjut lagi menuju Pos 5 tempat dimana tenda kami menunggu untuk dihuni.

Ditengah perjalanan menuju Pos 5 dua temanku sudah tidak menyanggupi membawa tas carrier mereka, sehingga dibantu oleh Bang Rigan yang mengambil alih membawa carrier mereka. "Kakak masih sanggup bawa kan?" Tanya Bang Rigan padaku "Sanggup, bahkan menemanimu sampai manapun aku sanggup" Jawabku hahahaha becanda becanda aku ngga jawab gitu. 

"Sanggup, aman, tapi pelan-pelan ya" gitu jawabku. Nanas dan Vivi pun akhirnya bisa lebih cepat melangkah, sisa aku bersama Bang Rigan di belakang, sesekali aku memintanya untuk pergi lebih dulu karena ia sudah menggendong 3 tas carrier. "Mending duluan aja gih, ini udah lewatin pohon-pohon tinggi. Bintang juga udah keliatan, cerah juga, nanti aku susul" Ujarku yang tak tega melihatnya mengawalku. "Ya ngga bisa dong, ngga bisa. Pokoknya pelan-pelan yuk sebentar lagi sampe kok" Kata Bang Rigan tetap sabar menyemangati.

Akhirnya kira-kira 30 menit lagi untuk sampai Pos 5, kami dihampiri dua orang crew bernama Mas Rudy dan Mas Aan. Tukeran shift dong haha. Bang Rigan diminta lebih dulu ke Pos 5 sementara aku ditemani Mas  Rudy dan Mas Aan, mereka juga mengambil alih tas carrier ku agar langkahku bisa lebih ringan. Namun tetap saja, aku sungguh-sungguh merasa lelah bahkan beberapa kali aku katakan untuk tidur di jalur itu saja karena aku merasa mual setiap kali lanjut melangkah tapi mereka sama seperti Bang Rigan menjelaskan bahwa peserta adalah tanggungjawab mereka. 

Kami bertiga pun melanjutkan perjalanan sambil mengobrol, sedikit-sedikit berhenti, bercanda, saling meledek, tertawa bahkan aku diajarkan Bahasa Jawa walau kadang-kadang ngaco hihi. Tepat jam 22.00!! kami sampai di tenda, aku pun langsung duduk lemas di tenda dapur menghangatkan badan, minum teh dan makan. Setelah itu masuk tenda yang sudah ada Anas dan Vivi di dalam, tidur deh bungkus pake Sleeping Bag.

dokpri. Sunrise-Lawu-240616
dokpri. Sunrise-Lawu-240616

Keesokan paginya kami para peserta melakukan persiapan untuk Summit sekitar jam 03.00 pagi. Usai isi perut dengan roti kukus dan teh hangat, kami melakukan briefing terlebih dahulu untuk mendapatkan arahan menuju Puncak Lawu. Kembali bersama diriku, Anas dan Vivi kelompok paling belakang dan terakhir haha yang ternyata sweepernya adalah Mas Rudy syukurlah sama crew yang aku udah kenal.

 Oiya, sebelumnya saat bangun untuk persiapan Summit aku merasakan sakit kepala ges, untung Vivi membawa obat paracetamol, setelah meminumnya aku jauh merasa lebih baik bahkan lebih segar hehe tapi untungnya juga menuju Puncak Lawu banyak landainya ges bahkan hampir 80% landai.

Setelah berjalan dibawah bintang-bintang yang masih nampak pagi subuh itu, lalu menembus dinginnya angin Sabana serta menikmati matahari terbit di jalur, kami pun tiba di Puncak Lawu jam 06.10!! yeay, walaupun peserta yang lain beberapa sudah turun.

dokpri. Puncak-Lawu-240615
dokpri. Puncak-Lawu-240615

Foto-foto dulu dong di plang 3265 mdpl Puncak Lawu hehe, menikmati sebentar lalu kami segera kembali turun. Namun kami tidak mampir ke warung Mbok Yem huhu, kami harus berjalan sedikit dari arah kami turun. Jadilah kami mengisi perut di warung satunya, tidak terlalu jauh dari Mbok Yem. Usai dari warung, kami melanjutkan kembali perjalanan menuju tenda, tapiiiiii ngga langsung gas ke tenda ges. Sabana Lawu mau dilewatin gitu aja? Oh tidak bisa! Mampir dulu lari-larian di Sabana dong hahaha take video, foto, duduk-duduk sebentar. Jangan lupa spot Gupak Menjangan, harusnya aku bawa sebuah gaun putih untuk foto di spot itu hehe trus seorang pria berdampingan dengan ku menggunakan jas dan dasi lengkap Loh! Jadi kebayang Prewed masa wkwk.

dokpri. Gupak Menjangan-240615
dokpri. Gupak Menjangan-240615

Kami pun tiba kembali di tenda tepat jam 09.00!! Crew sudah menyiapkan makan untuk kami, pokoknya enak hehe tidak lupa ada sop buahnya ges. Setelah makan, kami kembali melakukan packing tas untuk turun kembali ke basecamp, merasa sanggup membawa tas carrier saat turun aku tidak menitipkan pada porter dong hehe

Ditengah perjalanan aku bersama Anas dan Vivi turun, kami berhasil disusul kelompok crew yang bertugas. "Perasaan kita tadi turun masih pada lipet tenda, kok udah bareng kita aja sih" Ujarku merasa tidak terima karena masih bisa kesusul haha. "Ya bisa dong" Jawab mereka. Namun memang sepertinya kami ditakdirkan untuk turun bersama mereka, karena apa? Karena seseru itu turun bareng mas-mas Jawa ini hihi sambil bercanda saut menyaut, padahal kan baru kenal kemarin tapi udah kaya pernah satu geng dari jaman SMA, duh kalo diinget lagi kangen bangettttttt kangen momen momen bareng mereka berasa punya abang banyak. Bayangin, aku mau tidur sebentar aja di jalur saat turun, Mas yang satu mau nungguin, yang satu lagi merasa aku akan kurang nyaman tidur di jalur itu dan bilang "nanti aja pas ketemu warung, lebih enak meremnya" vibes-nya kaya aku anak bontot perempuan haha

Akhirnya tiba juga kami di basecamp, ngga pake lama langsung ngantri buat mandi ya ges ya. Setelah selesai semua jam 16.00, tidak lupa cari warung pesen Indomie rasa soto pake telor dan cabe rawit haha ritual turun gunung kalo kata Vivi. Jam 18.00 kami semua kembali ke Jakarta dan seluruh peserta dalam keadaan aman sehat, cuma ya pegel-pegel aja hihi.

Cukup sekian cerita pendakianku kali ini, tidak banyak drama aku sangat bersyukur Tuhan beri kesempatan lagi untukku menikmati ciptaanNya dan dipertemukan dengan orang-orang baik dan seru, aku cuma mau bilang kalo AKU JATUH CINTA!!!!!!! Tidak ada hal mistis dari Gunung Lawu adanya Pesona Alam yang Eksotis.

Sampai bertemu di cerita berikutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun