Mohon tunggu...
Ellym Novelinda
Ellym Novelinda Mohon Tunggu... Bankir - Halaman Ceritaku

Boru Ni Raja, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Semua Terjadi Pertama kalinya di Gunung Salak!

14 Mei 2024   18:33 Diperbarui: 14 Mei 2024   20:24 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wuh aman" ucapku pada Angel dan Elfa, kami pun memutuskan untuk menunggu Saka sebentar, namun Saka muncul tidak sendirian, Ia bersama dua orang pendaki yang satu masih sangat muda yang satunya sudah bapak bapak, mungkin sekitar diatas 50 tahun umurnya. Kami pun lanjut berjalan dengan posisi si Bapak tepat di belakang kami menjaga jarak untuk tidak jauh dari kami sambil bercengkrama. Kami pun akhirnya tiba di Pos Bayangan HM 38 pukul 14:30 WIB, niatnya mau makan siang di Puncak, namun apalah daya udah lewat jam makan siang baru sampe Pos Bayangan. 

Kami memutuskan untuk istirahat makan terlebih dahulu di Pos Bayangan. Oiya disini sudah mulai hemat untuk minum air ges karena ngga ada lagi mata air, ternyata terakhir itu di HM 25 Simpang Mbah Jari huhu. Setelah sekitar 20 menitan istirahat kami pun kembali melanjutkan perjalanan, si Bapak ternyata menunggu kami untuk tetap sama-sama keatas sedangkan kelompok yang ikut bersama si Bapak itu sudah lebih dahulu naik, selain si Bapak, teman kami Krisna ternyata ikut menunggu kami saat di Pos Bayangan, sehingga kami menuju puncak itu dengan formasi 3 cewek dan 3 cowok. 

Sempat terbesit olehku seperti ada yang Bapak ini jaga dari kami karena gerak-geriknya begitu mencurigakan "Apa karena aku lagi halangan ya, tapi Bapak ini kan ngga tau karna aku ngga ada ngomong juga" Ujarku dalam hati dan tetap positive thinking sambil terus berdoa. Untung udah isi perut nih ges karena ketemu webbing lagi dong haha dan treknya semakin sempit, merapat, meleng dikit jurang woy harus fokus.

Akhirnya 16:00 WIB sampe juga di 2211 mdpl Puncak Manik Salak 1 huaaaaaaa slonjoran langsung ges menghela nafas beberapa menit, foto-foto sebentar cekrak cekrek. Udah ngga kepikiran lagi mau makan buat roti selai kacang yang sudah kami bawa karena sudah sangat sore, kami langsung turun bersama. Bapak tadi kemana? Si Bapak dengan kelompoknya masih lanjut masak dan makan dulu ges. Part turun nih, kalian udah siap bacanya? Ahahahaha

Saat kami turun, cuaca juga seperti akan turun hujan. Ketika sampai di Pos Bayangan pukul 18:00 WIB kami beristirahat sejenak menunggu adzan maghrib selesai, hingga hujan turun saat itu. Kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakkan jas hujan, kondisi jalur sudah mulai gelap dan becek. Hujan tak kunjung berhenti, walau intensitasnya rendah namun cukup membuat kami kewalahan karena trek saat turun jauh lebih berat. 

Mental mulai digoyang ketika menuruni tebing, bisa bayangin dong naiknya aja pake effort itu dengan kondisi ngga hujan, nah ini mau turun dengan kondisi hujan, licin dan gelap. Beruntungnya punya temen yang care, Elfa si paling jagoan selalu turun lebih dulu untuk membantu memberi aba-aba untuk aku dan Angel yang memang agak takut gess. 

Sesekali kami beristirahat, nimbrung dengan kelompok pendaki lainnya saling berbagi minum dan makanan, saling membantu memberi penerangan untuk senter kami yang mati atau habis baterai. Hujan masih terus turun gess, kami harus fokus berjalan diantara tumbuhan berduri dan jalur berlumpur dan terkadang ketemu sebelah kiri atau kanan itu jurang, meleng dikit udah ngga kebayang deh :(

"Huaaaa ini apaan??" Teriakku ketika sadar ada sesuatu di punggung tanganku yang menempel berwarna hitam kecil agak gendut hiiiii....udah gitu ngga mau lepas. "Ini pacet" Ujar Krisna yang saat itu berada di belakangku, aku pun meminta Krisna untuk mencabut si pacet, karena dicabut paksa membuat darahku tidak berhenti keluar dalam wakttu beberapa jam hingga menimbulkan sedikit bekas. Jadi ges, kalo ada pacet nempel baiknya jangan dicabut paksa ya hahaha guyur pake hand sanitizer, minyak kayu putih atau tembakau juga bisa dan dia akan lepas sendiri nantinya,  ya kan aku kaget ya jadi langsung minta lepas haha

Yuk lanjut! Perjalanan masih panjang gess, setelah melewati beberapa tebing kami pun ketemu yang namanya "bingung" hehe bingung jalur pulang ini yang mana weh kanan atau kiri. Karena hutannya masih sangat rimbun dan jalurnya tidak terlalu jelas jadi kami pun berhenti mencari jalur yang pasti, seketika aku melihat ada kemasan plastik tolak angin yang diikat di pohon, itu yang aku liat saat naik, akhirnya kami menemukan jalurnya. Harus sedetail dan sefokus itu ya ges memang karena udah malem, bukan cuma sekali kami dibuat bingung tapi beruntungnya selalu menemukan tanda untuk pulang.

Sekitar jam setengah satu pagi kami kembali beristirahat, mata udah berat banget ges tinggal ditutup doang ini lelap pasti. Saat kami duduk istirahat sudah tidak peduli suara-suara yang terdengar dari balik pepohonan, mau disenter ngeri yang nongol aneh-aneh lagi wujudnya wkwk. Oiya total kami tinggal berdelapan dan ngga ada lagi pendaki lainnya di belakang kami, kelompok pendaki yang sebelumnya bersama kami sudah jalan lebih dulu, kami pun tidak ingin memaksa mereka menemai kami karena kondisinya pasti sama, haus dan lapar hanya saja kondisi fisik kami yang tidak bisa mengejar mereka. 

Bukan kami deh tapi aku wkwkwk, aku yakin teman-teman yang bersamaku pasti sebenernya bisa lebih cepat hanya saja ada aku si lelet hihi untunglah punya teman pendaki yang bisa paham kondisiku dan ngga ditinggal :') Apalagi saat aku menangis untuk menuruni tebing terakhir, kaki udah geter nih, perut laper, sepatu full lumpur, harus turunin tebing lagi dan saat aku liat kebawah pijakannya lumut dan licin, jadinya nangisss bingung wkwkwk untung semuanya sabar bilang pelan-pelan dan arahin kaki aku harus injek kemana. Hahaha inget hal ini, aku nulis sambil senyum-senyum woy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun