Dokter akan membersihkan luka itu, memberikan alkohol serta betadine, selalu mengganti perbannya setiap beberapa jam sekali dan menjaganya sehingga tetap steril dan bersih hingga lukanya mengering.Â
See? There's no easy process and that apply to psychological pain and wound too. It's hard, but necessary and worth it. Ketika kita tidak mengobatinya, itu tidak hanya menempatkan kita pada situasi yang buruk, bahkan itu bisa menjadi lebih buruk.
APAKAH MENYEMBUKAN LUKA = MELUPAKAN?
Faktanya, kita tidak memiliki kemampuan untuk melupakan atau menghapus masa lalu secara sengaja, terutama pada ingatan yang menggugah emosi. Namun, kita bisa untuk mengurangi kebermaknaan atau perasaan negatif dari pengalaman menyakitkan itu.Â
Sehingga, ketika kita telah pulih dan ingatan menyakitkan itu muncul kembali, kita tidak akan terluka. Kita akan melihat itu sebagai suatu hal yang netral. Ingatan itu tidak memiliki kekuatan untuk menyakiti kita lagi. You've already healed, completely. Ingat, ketika kita masih merasa sakit, artinya kita masih terluka dan belum pulih sepenuhnya. Selamat berproses!
And for the last time, I just want to say thank you for surviving this far. I'm proud of you.
REFERENSI
American Psychiaric Association. (2017). Taming triggers for better mental health.
Robinson, L., Smith, M., & Segal, J. (2020, February). Emotional and psychological trauma. HelpGuide.
SAMHSA (2014). A treatment improvement protocol: Trauma-informed care in behavioral health services. USA: Department of Health & Human Services.
Shankar, M., Ramesh, B., Kumar, D. R., & Nirajanbabu, M. (2014). Wound healing and it's importance- A review. Der Pharmacologia Sinica, 1(1), 24-30