4. Pernah menjadi korban kekerasan / korban bullying
Faktor lain adalah berpengalaman menjadi korban bullying. Oleh sebab itu, Bullies melampiaskan, membalas dendam atas perbuatan yang didapatkannya tersebut kepada orang lain. Bullies menjadi tertekan akibat pengalaman tersebut, sehingga menunjukkan eksistensinya agar orang lain merasakan penderitaan yang dialaminya.
5. Pengaruh lingkungan sosial
Salah satu faktor pendorong Bullying adalah kemiskinan. Tidak ada yang sanggup hidup dalam kemiskinan, sehingga timbul niat untuk memalak orang lain. Dari situlah, Bullying dimulai.
6. Pengaruh media cetak dan tayangan televisi
Menurut Survey Kompas, adegan-adegan yang ditampilkan dalam televisi ditiru oleh anak-anak dengan proporsi gerakan 64% dan kata-kata 43%.
7. Faktor kelompok sebaya
Biasanya mereka melakukan Bullying karena peduli dengan status dan popularitas, memiliki banyak kawan, dan mendapat pengakuan orang banyak. Padahal mereka merasa tidak nyaman dengan adanya aksi tersebut.
8. Kurangnya sikap empati
Ketidakmampuan seorang bullies untuk berempati menimbulkan ketidakpedulian kondisi korban, mengenali perasaan korban, dan tidak dapat melihat masalah dari sudut pandang lain. Empati mempunyai peran penting untuk mengatasi bullying. Semakin tinggi empati, semakin rendah bullying. Semakin rendah empati, semakin tinggi bullying.
Berikut adalah jenis-jenis Bullying yang dapat Anda identifikasi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Physical Bullying (Bullying Fisik)
Adalah aksi penindasan secara langsung yang berdampak pada fisik korbannya. Contoh bentuk Physical Bullying :
* Menjambak/menarik rambut
* Memukul
* Menyandung kaki
* Melempari dengan barang yang padat
* Menedang
* Mendorong