Mohon tunggu...
Claudya Elleossa
Claudya Elleossa Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pencerita

Seorang ASN dan ibu, yang sesekali mengisi pelatihan menulis dan ragam topik lainnya. Bisa diajak berinteraksi melalui IG @disiniclau

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Taman Flora Surabaya, Ruang Multi Fungsi yang Bikin Jatuh Hati

2 April 2017   02:53 Diperbarui: 4 April 2017   15:10 2709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

20170328-111746-58e00440519373765e3c36e5.jpg
20170328-111746-58e00440519373765e3c36e5.jpg
  • HIBURAN

Bukan hanya satu, setidaknya ada empat titik yang diisi permainan anak seperti ayunan dan jungkat jungkit. Di satu titik, anak-anak dimanjakan dengan permainan a la outbond seperti melintas di atas seutas tali. Di sudut yang berbeda, area bermain dipenuhi pasir pantai. alhasil, para anak kecil yang tak hobi memanjat atau kegiatan fisik tetap dapat bersukacita disini. Tinggal duduk lesehan, bermodal imajinasi maka berbagai kreasi tercipta. Dari kastil hingga kue-kuean. Semua karya yang dibuat dengan bahan: pasir pantai, kreatifitas, dan rasa bahagia.

Pemandangan yang khas di setiap titik permaianan adalah berjejernya para orang tua duduk menunggu anaknya puas bermain dan memastikan mereka semua masih dalam jangkauan jarak pandang.

bungkul1-58e00491359373317e92999c.jpg
bungkul1-58e00491359373317e92999c.jpg
Banyak sekali pemandangan menggugah yang singgah di hati namun tak semuanya dapat saya abadikan lewat lensa gawai. Misalnya kala melihat satu anak lelaki dengan sepatu rodanya berusaha sedemikian tidak jatuh sembari memastikan adik perempuannya tidak berlari terlalu jauh. Juga raut wajah polos penuh antusiasme melihat gula kapas seakan awan-awan surga.

Jalan-jalan saya ini bukan hanya untuk mengeksplorasi. Ada maksud lain yang tak kalah lantang menyemangati: keinginan untuk bersantai dan bermain. Maka, ketika saya merasa puas dengan hasil pengamatan seisi Taman Flora, giliran naluri anak kecil saya yang dimanjakan. Di ayunan yang saya pacu kian tinggi saya melupakan sejenak beban kerja lalu menikmati semua momen dengan utuh dan penuh.

Jalan-jalan ke Taman Kota menurut saya bukan hanya tentang fasilitas apa yang akan kita dapat, bukan pula soal secantik apa taman itu untuk berfoto ria. Taman Kota yang terbuka gratis membuktikan banyak kalangan masyarakat yang merasa berat untuk liburan ke luar kota atau bahkan sekadar ke Mall, namun dapat menjadi begitu bahagia dan menikmati waktu bersama.

Saya jadi teringat caption instagram mbak Hanny, seorang penulis dan editor yang menginspirasi saya:

“terkadang kita lupa, bahwa sedianya hidup itu bisa dijalani begini-begini saja dan tetap bisa seru-seru saja”

EXACTLY! Kunjungan ke Taman Flora ini menyegarkan saya sebelum kembali ke pekan kerja, dengan sebuah kesadaran bahwa tidak perlu prasyarat yang rumit untuk menjadikan hidup ini seru dijalani.Kadang semurah dan semudah naik ayunan di taman tengah kota.

Jadi, kapan kamu kesini? Kapan kita bisa main bersama?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun