Mohon tunggu...
Elleonore Laurensia S
Elleonore Laurensia S Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - kelak fakta tak selalu mudah, kelak tak segala segala sesuatu hal selalu bisa terjadi sesuai harapanmu

Manusia berencana, Tuhan yang memutuskan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mari Kita Kenali Lebih Dalam Pengaruh Buruk Overthinking

2 Februari 2021   21:54 Diperbarui: 5 Februari 2021   06:22 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sebagian orang pasti sudah familiar dengan istilah kata overthinking. Nah, bagaimana dengan kamu? Apa kamu sendiri tahu apa itu overthinking? Perlu diketahui bahwa overthinking dapat berdampak buruk, baik pada kesehatan mental maupun fisik kita loh. 

Menurut Wikipedia Overthinking atau Disambiguasi memiliki pengertian terlalu banyak berpikir mengacu pada berpikir tentang suatu situasi atau topik secara berlebihan atau dengan cara yang lebih sederhana memikirkan (sesuatu) terlalu banyak atau terlalu lama.

Mengapa seseorang bisa sampai overthinking? Apa saja ciri-cirinya? Bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan? Yuk kita cari tahu lebih lanjut.

Pengertian Overthinking

"Apa yang orang lain pikirkan tentangku?", "Mengapa aku tidak sepintar dan semenarik mereka?", "Mengapa aku tidak merasa senang dengan kehidupan yang sedang ku jalani?" dan "Mengapa orang-orang tidak mau memahami ku?".

Disadari atau tidak, pikiran-pikiran seperti itu yang seringkali kita pertanyakan. Membuat kita terus-menerus memikirkannya bahkan terlalu memikirkannya meski orang lain menganggap hal tersebut sepele, bukan sesuatu hal penting untuk dipikirkan.

Overthinking adalah istilah yang merujuk pada perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.

Secara harfiah, overthinking yaitu terlalu memikirkan dan terlalu sering mempertimbangkan arti, penyebab, dan konsekuensi dari perasaan yang tengah seseorang rasakan, ataupun masalah yang tengah dihadapinya. Namun, sebenarnya kebiasaan ini enggak baik karena bisa menimbulkan dampak besar bagi kesehatan.

Penyebab Overthinking

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang overthinking:

  • Pengalaman Masa lalu, seseorang pasti pernah mengalami kejadian buruk yang berdampak untuk dirinya dan saat ia berhadapan kembali dengan hal buruk yang serupa, ia akan terus mengaitkannya dengan pengalaman yang ia alami di masa lalu.
  • Takut Berbagi Cerita dengan Orang Lain, ketakutan kita untuk berbagi cerita kepada orang lain mengenai apa yang kita resahkan menyebabkan kita memikirkan suatu halnya sediri. Akhirnya kita cenderung tidak menemukan problem solving dari permasalahan yang kita resahkan dalam pikiran.
  • Suka Menyendiri, kebiasaan kita yang senang sendiri menjadikan pikiran kita kosong, lalu otak akan memproses mencari sesuatu yang harus dipikirkan. Akhirnya sesuatu yang tidak seharusnya kita pikirkan tapi kita memikirkanya dengan berlebihan.
  • Terbiasa dengan Pola Pikir yang ribet, pola pikir yang terlalu berbelit-belit menyebabkan kita tidak bisa melihat segala sesuatunya dengan sederhana. Biasanya ketika panik terhadap suatu hal.

Dampak Overthinking

Overthinker cenderung hidup dengan banyak penyesalan dan ia pun percaya bahwa dirinya akan melakukan kesalahan yang sama.

Ketakutan dan kekhawatiran atas apa yang terjadi pada seseorang terus-menerus menghantui kehidupannya.

Masalah yang tengah dihadapi tidak terlepas dari pikirannya, sekalipun orang tersebut akan tidur. Maka banyak overthinker yang mengalami insomnia.

Mempunyai harga diri yang rendah serta penuh keraguan.

Cara mengatasi Overthinking

Meditasi. Meditasi yang bisa dilakukan cukup sederhana., yaitu dengan  tidur telentang dengan mata tertutup, dengan cara ini aku biasanya memberikan sugesti positif pada diriku. Kalau kamu ingin lepas dari overthinking, berilah sugesti positif pada dirimu. Apa yang kita pikirkan itu bisa memancarkan energi positif atau negatif ke lingkungan sekitar dan bisa kembali berdampak pada diri kita sendiri. Karena itu, apa yang kita pikirkan biasanya benar-benar terjadi.

Menulis sesuatu apa yang sedang ada dalam pikiran. Konsep ini seperti ketika kita menulis pada buku harian yang kita miliki. Biasanya kebiasaan ini sering dilakukan oleh para perempuan. Namun jangan salah, laki-laki pun bisa melakukan hal yang sama, menulis tidak harus dalam sebuah buku saja, menulis juga bisa kita lakukan di note gawai yang kita miliki atau bahkan di media sosial jika kita memang ingin keresahan yang kita pikirkan dipublikasikan. Ketika kita telah menuliskannya ini cukup membantu untuk melegakan pikiran.

Sibukkan diri dengan hal-hal yang positif. Misalnya dengan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kita sukai seperti berolahraga, melukis, atau melakukan hal lainnya yang tentunya tidak merugikan orang lain. Namun, aku sarankan untuk melakukan olahraga yoga rutin setiap hari selama minimal 30 menit.

Minta Bantuan. Minta bantulah kepada orang yang kita percayai bisa ikut menyelesaikan masalah kita dan tentunya sangat bisa memahami diri kita. Berceritalah apa yang sedang kita resahkan. Dengan begitu kita akan lebih cepat mengatasi permasalahannya dan tidak membiarkan masalah itu berlarut-larut dalam pikiran kita. Walaupun tidak dapat solusi setidaknya pikiran kita sedikit lebih tenang.

Segitu dulu, ya. Semoga ini bisa membantu dan bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun