Sebagai alasan kedua, diketahui juga jika adiposit (yang merupakan sel yang ditemukan di adiposa) mengandung tetesan lemak, dan sel ini mampu membengkak atau mengecil kembali tergantung pada jumlah lemak yang digunakan. Dari pernyataan diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa jaringan lemak bersifat lentur dan fleksibel. Dengan demikian, jaringan lemak akan lebih cepat menyesuaikan keadaan jika dipindahakan ke tempat lain. Dalam arti jaringan lemak tidak perlu dilakukan perubhan bentuk yang banyak, dan tentunya juga dapat mempersingkat waktu pemulihan karena jaringan lemak yang berdifat lentur ini mudah menyesuaikan keadaan.
Alasan yang ketiga adalah adiposit tersusun atas rongga-rongga sel yang selain berisi tetesan minyak, juga diisi oleh serabut kolagen. Dimana komponen kolagen ini berisi matriks yang akan menopang struktur tubuh dan membantu membentuk dukungan struktural sehingga jaringan lemak tidak dapat mudah rusak dan mampu menyokong organ baru yang akan ditempati oleh jaringan ini.
Alasan keempat adalah selain kolagen mempertahankan tendon, kolagen juga menyebabkan pengembangan pertumbuhan sel baru untuk menggantikan sel lama yang telah mati. Dpat diartikan protein ini cepat beregenerasi dan itu akan menyebabkan organ yang akan di operasi plastik selalu mengalami pembaharuan dan tidak memakai sel-sel lama terus menerus. Dengan ini, pantat yang sudah diambil jaringan lemaknya tidak akan kekurangan jaringan lemak karena akan cepat beregenerasi.
Alasan kelima adalah jaringan lemak mempunyai struktur yang tebal sehingga memudahkan dokter bedah untuk menggambil karena jika menggunakan jaringan yang tipis maka pasti akan lebih mudah rusak, seperti sobek dan hal lainnya. Selain itu jika strukturnya tebal maka akan menyebabkan jaringan ini kuat, pernyataan ini juga mendukung alasan pertama. Dan juga pantat mempunyai permukaan yang lebih luas daripada tangan atau organ lain yang tidak seluas pantat, ini juga dapat mempermudah dokter bedah untuk memindahkan jaringan ini.
Alasan keenam adalah menggunakan jaringan lemak yang mana merupakan jaringan tubuh sendiri pasti lebih cocok daripada menggunakan bahan kimia seperti silicon dan cairan atau padatan kimia lainnya yang diperoleh bukan dari tubuh sendiri. Dengan menggunakan jaringan sendiri organ yang akan dioperasi plastik tidak perlu 'mengobservasi' terlalu dalam bahan apa yang ada di organnya sehingga mempercepat penormalan kembali cara kerja organ tersebut, dan juga dapat mempercepat adaptasi terhadap organ baru itu.
Alasan ketujuh, sekaligus alasan terakhir, menurut saya jika mengambil jaringan yang ada di pantat, maka bekas jahitan yang dibuat oleh dokter bedah untuk mengambil jaringan lemak tidak terlihat. Maka nilai estetika tubuh disini tidak akan terganggu karena bekas jahitan yang mungkin permanen atau tidak dapat dihilangkan tidak akan mengganggu karena letaknya di pantat yang merupakan contoh organ yang tertutup, tidak seperti tangan, atau kaki.
Berikut merupakan alasan saya mengapa mengambil organ pantat untuk pengganti jaringan saat operasi plastik. Sekarang, yang mungkin menjadi pertanyaan, dengan cara apakah jaringan lemak ini diambil? Di dasar teori sudah saya cantumkan teknik operasi plastik. Menurut saya yang paling efektif adalah dengan menggunakan teknik cangkok lemak. Prosedur pencangkokan lemak adalah memindahkan jaringan lemak (contohnya pada pantat) lalu dipindahkan ke organ yang akan dioperasi plastik dengan cara menyuntikan sel-selnya merata keseluruh lapisan agar lebih tahan lama, dapat disebut dengan micro fat graft.
Dari sekian tulisan saya diatas, dapat saya simpulkan jika saya setuju jaringan patat digunakan untuk operasi plastik, daripada menggunakan bahan-bahan lain yang berasal dari luar tubuh. Dan saran yang bisa saya sampaikan adalah sebaiknya operasi plastik dilakukan seminim mungkin atau dalam kata lain hanya melakukannya untuk hal yang sangat mendesak. Jika tidak diperlukan, sebaiknya tidak melakukan operasi plastik.Â
Operasi plastik memiliki beberapa resiko yang justru akan merusak sistem jaringan atau bahkan merusak organ dan daerah sekitar organ dan bisa saja seluruh tubuh. Contohnya adalah hematoma yaitu memar pada kantung darah yang akan mempersulit pengaliran darah. Contoh kedua adalah kerusakan saraf seperti mati rasa dan kesemutan. Orang yang melakukan operasi plastik bisa juga terkena infeksi, DVT (Deep Vein Thrombosis) yaitu pembekuan darah didalam pembuluh darah yang bisa menyebabkan PE (pulmonary embolism) yang dimana jika bekuan darah tadi putus dan akan menuju paru-paru.
Sekian pembahasan dan pendapat saya, semoga dapat menambah pengetahuan kalian semua!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H