Lokasi
TK KHADIJAH 57 BANYUWANGI
Lingkup Pendidikan
TAMAN KANAK-KANAK (B)
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak melalui penerapan open ended play dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL)
Penulis
Ella Rizka Mazidah
Tanggal
8 Desember 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
- Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Â
1. Anak belum mampu mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya
2.Guru memberikan pertanyaan dengan beberapa alternative jawaban namun anak kesulitan memberikan alasan dari jawaban yang dipilihnya.
3. Guru bersama anak menarik kesimpulan materi di akhir pembelajaran namun pada kenyataannya kegiatan tersebut masih didominasi oleh guru.
4. Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan berfikir kritis anak juga masih sangat kurang.
- Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan Karna guru sangat berperan penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam merancang pembelajaran yang inovatif bagi anak, yang dimulai dari pengembangan media pembelajaran yang menarik, penentuan model pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan karakteristik anak agar anak lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan potensinya. Kemampuan berfikir kritis  sangat diperlukan untuk memecahkan masalah sehari-hari maupun permasalahan di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan di dalam proses berpikir kritis anak akan menganalisis, memikirkan ulang, ataupun memunculkan ide-ide baru.
- Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini
Saya sebagai guru bertanggung jawab penuh terhadap proses pembelajaran ini secara efektif, dengan menggunakan metode, media, model pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Problem Based Learning dan Project Based Learning.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
- Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
Â
- Menggunakan model dan metode pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik anak dan tujuan pembelajaran
- Penggunaan media dan bahan yang sesuai dan tepat
Hal yang menjadi tantangan bagi saya adalah bagaimana cara agar supaya saya dapat menemukan solusi yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak.
- Siapa saja yang terlibat                       Agar dapat mengatasi tantangan tersebut yang harus terlibat adalah seluruh stakeholder yakni kepala sekolah, guru, teman sejawat, anak didik dan orangtua.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
Â
- Perancangan pembelajaran
- Membuat perangkat yang terdiri dari RPP, LKPD, pemilihan media dan bahan ajar, instrumen penilaian dan rubrik
- Media pembelajaran yang saya gunakan sesuai dengan keadaan sekolah dan dapat dioprasikan dengan baik yaitu melalui tayangan video pembelajaran, media power point (dari laptop)
- Metode yang bervariasi yaitu dengan menggunakan metode PBLÂ dan PJBL
Untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis anak, guru harus menggunakan metode pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan anak dalam proses pembelajaran, hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan berfikir  melalui analisis. Penerapan open ended play, sangat tepat dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak karna jenis permainan yang memberikan ruang kepada anak-anak untuk berkreasi sebebas mungkin. Mengajarkan rasa berani pada anak, tidak ada kriteria benar dan salah di dalamnya. Hal itu dapat menstimulus kemampuan berpikir kritis anak.
- Pelaksanaan proses pembelajaran
- Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) dengan penerapan open ended play pada proses kegiatannya.
     Kegiatan Pendahuluan
- Guru menyapa anak dan bertanya kabar, dan anak mengucapkan salam
- Anak berdoa bersama
- Presensi kehadiran
- Tahap.1 Orientasi anak pada masalah       Kegiatan inti
- Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti, dengan memberikan motivasi kepada anak agar konsentrasi anak tertuju pada tema yang sedang dibahas, guru memberikan pertanyaan pemantik kepada anak mengenai lingkungan, seperti: "Apa yang kamu ketahui tentang lingkungan ?", atau apa saja yang ada di sekitar anak-anak saat ini ?
- Anak mulai berdiskusi  kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami
- Guru mengajak anak mengamati gambar-gambar lingkungan sekolah yang indah dan terdapat mading-mading yang unik melalui video pembelajaran
- Guru mengajak anak keluar kelas mengamati lingkungan sekolah
- Tahap.2Â Pemecahan masalah Guru dan anak berdiskusi tentang apa saja yang sudah di lihat dan mengajak anak untuk membandingkan dengan lingkungan sekolah kita dan keadaan mading di sekolah kita yang kosong dan tidak terawat Anak mengungkapkan solusi dari permasalahan yang ada dengan cara menghasikan suatu karya
- Tahap.3 Anak membentuk kelompok secara  kooperatif dan mendiskusikan pembagian tugas
- Tahap.4Â Anak mulai berkreasi "kreasi madingku" Â
- Tahap.5Â Anak mendemonstrasikan hasil karya secara bergantian
- Tahap.6Â Refleksi
Â
Dalam menerapkan sintak PBL dan PJBL Â sekaligus dengan penerapan open ended play anak merasa senang dan termotivasi ketika berkolaborasi dalam kelompok dan kepercayaan diri serta keberanian anak mulai nampak ketika mereka mempresentasikan hasil karya.
- Strategi yang digunakan/bagaimana prosesnya
Strategi yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran adalah model pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan diantaranya adalah  model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) dengan penerapan open ended play. Pada model pembelajaran ini anak diberikan kesempatan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, dan dapat  termotivasi untuk berpikir kritis, menganalisa, dan menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan.
- Siapa saja yang terlibat
Pada kegiatan ini melibatkan anak sebagai subjek, saya sebagai guru kelas pelaksana praktek baik, kepala sekolah, teman sejawat, wali murid, dosen pembimbing, guru pamong dan rekan pelaksana PPL (observer).Â
Â
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
- Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan
Dampak dari aksi yang saya lakukan sangat membantu mengatasi masalah yang terjadi karena saya menerapkan model pembelajaran yang tepat, inovatif dan saya mampu melaksanakan metode tersebut dengan baik . Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) dengan penerapan open ended play, sangat tepat dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak. Media pembelajaran yang berbasis masalah dan proyek dapat membuat anak lebih aktif dan kreatif dan tertantang untuk memecahkan masalah tersebut dengan berkolaborasi dengan kelompoknya.
- Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Â
Hasilnya sangat efektif sekali karna dapat berjalan sesuai rencana dan peningkatan kemampuan berfikir kritis anak muncul secara signifikan.
Â
- Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
Respon dari pihak-pihak yang terlibat terkait metode pembelajaran yang saya lakukan Alhamdulillah sangat baik dan positif. Anak-anak sangat antusias dan semakin bersemangat, dan selalu berharap kegiatan-kegiatan yg lebih seru yang saya berikan.
Kepala sekolah dan teman-teman rekan sejawat ikut serta memberikan respon yang luar biasa dan akan mereka terapkan pada saat kegiatan di kelas.
Â
Dosen pembimbing dan guru pamong Alhamdulillah memberikan komentar positif dengan rencana aksi dan proses pembelajaran yang saya laksanakan. Teman-teman observer yang selalu memberikan semangat kepada saya.
Respon wali murid juga sangat luar biasa hal ini tampak semakin bersemangat dan penuh keceriaan setiap anak akan berangkat ke sekolah dan tetap aktif dan kreatif saat di rumah.
- Apa yang menjadi faktor keberhasilan
Metode yang tepat, inovatif dan guru mampu melaksanakan metode tersebut dengan efektif menjadi faktor keberhasilan dari rencana aksi ini.
- Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Jadilah guru yang mempesona bagi anak dan terus berupaya mengembangkan diri tanpa henti untuk menyajikan pembelajaran yang menarik, inovatif dan bermakna bagi anak.
       Tetap semangat, ceria dan bahagia
             SALAM GURU HEBAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H