Mohon tunggu...
Elvanadi
Elvanadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Adventure, Mantan Karyawan,Guide, Sopir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Candaan Gus Miftah dalam Tinjauan Paradoks Marketing

5 Desember 2024   08:44 Diperbarui: 5 Desember 2024   09:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tinjauan marketing, dakwah dapat dipandang sebagai produk atau layanan yang "dipasarkan" kepada masyarakat. Gus Miftah memosisikan dirinya sebagai "brand" dengan nilai-nilai:

* Inklusivitas: Humor mencerminkan keterbukaan kepada semua golongan, termasuk yang dianggap jauh dari agama.

* Fleksibilitas: Candaan menunjukkan bahwa agama bisa dikomunikasikan dengan cara-cara yang menyenangkan dan relevan dengan zaman.

Gus Miftah menggunakan humor sebagai bentuk paradoks dalam marketing dakwah, sesuatu yang terlihat sederhana, bahkan tidak serius, tetapi justru mampu menyampaikan pesan mendalam dan menjangkau audiens yang lebih luas. Paradoks ini menjadi kekuatan utama dalam membangun identitas dakwahnya sebagai inklusif, relevan, dan menyenangkan.

Namun perlu menjadi perhatian di tengah gempuran arus informasi keterbukaan saat ini, kita harus siap dalam menghadapi pertentangan maupun kiritik dalam menggunakan metode yang dianggap diluar kaidah masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun