Mohon tunggu...
Elvanadi
Elvanadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Adventure, Mantan Karyawan,Guide, Sopir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak dan Tantangan Tambang Terhadap Perubahan Iklim

7 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 7 Oktober 2024   16:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan penambangan merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di beberapa negara, termasuk Indonesia. Pertambangan menyediakan berbagai bahan baku yang sangat dibutuhkan dalam industri, seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, bahkan mineral lainnya.

Namun, kegiatan penambangan juga memiliki dampak lingkungan signifikan, terutama yang berkaitan dengan perubahan iklim. 

Aktivitas ini akan berkontribusi peningkatan emisi gas rumah kaca, deforestasi, dan degradasi lahan yang dapat memperburuk krisis iklim global.

Kegiatan penambangan, khususnya penambangan batu bara dan minyak bumi, merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. Pembakaran bahan bakar fosil yang dihasilkan dari penambangan melepaskan karbon dioksida (CO2) ke atmosfer, yang berperan besar dalam pemanasan global. Selain itu, gas metana yang dilepaskan dari penambangan batu bara juga memiliki potensi pemanasan global yang jauh lebih besar dibandingkan CO2. 

Akumulasi emisi ini mempercepat perubahan iklim tentunya menyebabkan kenaikan suhu global.

Penambangan sering kali membutuhkan pembukaan lahan dalam skala besar, yang mengakibatkan deforestasi dan degradasi ekosistem. 
Hilangnya hutan sebagai penyerap karbon alami memperburuk konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. 

Selain itu, degradasi lahan akibat penambangan merusak keanekaragaman hayati serta mengganggu siklus air, yang berdampak pada ketahanan lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim.

 Kerusakan ekosistem ini sering kali tidak bisa dipulihkan dengan cepat dan memerlukan waktu cukup lama untuk regenerasi.

Dalam tambang terbuka, membutuhkan banyak air dalam proses pengolahan mineral. Selain itu, kegiatan tambang dapat mencemari sumber air di sekitarnya dengan bahan kimia berbahaya. Ini mengakibatkan krisis air bersih bagi masyarakat lokal dan ekosistem yang bergantung pada sumber air tersebut.

Ketika perubahan iklim terjadi akan  memperburuk pola curah hujan dan menyebabkan kekeringan, kegiatan penambangan boros air menambah tekanan terhadap ketersediaan air, memperparah dampak perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun