Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan memantau pengelolaan perusahaan untuk mencapai tujuan berkelanjutan, dengan memperhatikan kepentingan semua pihak terkait. GCG berlandaskan pada prinsip-prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, kewajaran, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Prinsip-prinsip ini berkontribusi pada terciptanya lingkungan bisnis yang sehat dan berintegritas. Implementasi GCG dapat meningkatkan kepercayaan di antara pemangku kepentingan, termasuk investor, karyawan, dan masyarakat umum, serta memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan biaya modal yang lebih rendah karena dianggap memiliki risiko yang lebih kecil.
Sebagai anak perusahaan dari Sub Holding Power & Renewable Energy, PT PERTAMINA Geothermal Energy Tbk ("Perseroan") menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun dasar yang solid dalam pengembangan bisnis geothermal dan energi hijau dengan pedoman yang jelas serta praktik bisnis yang sehat dan etis. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Perseroan berkomitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten berdasarkan standar etika bisnis yang tinggi. Bagi Perseroan, penerapan GCG tidak hanya dilihat sebagai upaya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga sebagai kebutuhan untuk meningkatkan kinerja menuju perusahaan yang dikelola dengan baik.
Pada PT PT PERTAMINA terdapat prinsip-prinsip GCG dalam menjalankan perusahaannya yaitu:
1. Transparansi
Keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan dalam mengungkapkan informasi yang material serta relevan tentang Perseroan dijamin oleh perusahaan. Perseroan memastikan bahwa informasi terkait kinerja, kondisi keuangan, kepemilikan saham, dan informasi penting lainnya disampaikan dengan akurat kepada semua pihak yang berkepentingan. Meskipun menerapkan prinsip keterbukaan ini, kewajiban untuk melindungi informasi rahasia mengenai Perseroan, konsumen, dan mitra kerja tetap dijunjung tinggi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan praktik-praktik GCG.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban individu atau unit kerja dalam Perseroan terkait dengan pelaksanaan wewenang yang dimiliki dan/atau tanggung jawab yang diberikan oleh Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan menetapkan tanggung jawab yang jelas untuk setiap organ yang ada, yang sejalan dengan visi, misi, tujuan usaha, dan strategi perusahaan. Akuntabilitas dalam Perseroan dianggap penting sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang muncul akibat perbedaan kepentingan antara individu dan kepentingan Perseroan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Pertanggungjawaban
Perseroan memastikan agar segala aktivitas bisnis dilakukan sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat, memenuhi kewajiban terhadap pemerintah berdasarkan peraturan yang berlaku, serta berkolaborasi aktif demi manfaat bersama. Selain itu, Perseroan berusaha untuk memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat sebagai manifestasi tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Kemandirian