B. Konsep Laba dalam teori akutansi
Konsep laba dalam struktur teori akuntansi dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan semantik, sintaktik, dan pragmatik.
- Konsep laba dalam tataran semantik
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Terdapat beberapa konsep atau fungsi laba dalam tataran semantik, yaitu: pengukur
kinerja, konfirmasi harapan investor, dan sebagai estimator laba ekonomik. Pada dasarnya belum terdapat kesepakatan mengenai makna laba dalam
tataran semantik. Beberapa sumber dan penelitian memberikan definisi laba dalam tataran semantik yang berbeda. Secara umum, dari beberapa pengertian laba yang ada dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga kharakteristik yang melekat pada pengertian laba secara semantik, yaitu kenaikan kemakmuran (kapital), kenaikan dalam suatu perioda, serta dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
- Konsep laba dalam tataran sintaktik
Makna semantik laba yang dikembangkan pada akhirnya harus dapat dijabarkan dalam tataran sintaktik. Salah satu bentuk penjabarannya adalah mendefinisi laba sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Konsep laba dalam tataran sintatik membahas
mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan. Terdapat beberapa criteria atau pendekatan dalam konsep ini, yaitu pendekatan transaksi,
pendekatan kegiatan, dan pendekatan pemertahanan capital. Berdasarkan pendekatan transaksi laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi yang kemudian terakumulasi sampai akhir perioda. Pengukuran dan pengakuan laba akan paralel dengan kriteria pengakuan
pendapatan dan biaya. Sedangkan menurut pendekatan kegiatan, laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan atau kejadian.
Pendekatan ini paralel dengan konsep penghimpunan atau pembentukan pendapatan sebagai basis pengakuan pendapatan. Pada konsep pemertahanan kapital, laba didefinisikan sebagai konsekuansi dari pengukuran kapital pada dua titik waktu yang berbeda. Elemen statemen keuangan diukur atas dasar pendekatan aset-kewajiban. Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan masalah