Mohon tunggu...
Elizabeth Astrid
Elizabeth Astrid Mohon Tunggu... Lainnya - Undergraduate Law Student at Universitas Katolik Parahyangan

A passionate lifelong learner. I am a broad-minded and reliable undergraduate law student at Parahyangan Catholic University. I am highly interested in animal rights and humanitarian issues.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peringatan Kemerdekaan UNPAR: Seminar Kebangsaan IKN, Bincang Seni, dan Peringatan Proklamasi

21 Agustus 2023   13:23 Diperbarui: 21 Agustus 2023   13:40 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unpar.ac.id/nyoman-nuarta-bicara-jati-diri-bangsa-melalui-seni/

 

Banyak karya seni lahir dari peristiwa besar misalnya lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Seni Nandanggawe terinspirasi berbagai peristiwa seperti Kepindahan keluarga dari Sumedang ke Jogja dari keluarga Angkatan Udara dan Angkatan Darat karena konflik di tahun-tahun 1965-an yang hingga sekarang masih membekas (tragedi lubang buaya). Peristiwa lainnya yang Nandanggawe angkat menjadi karya seni adalah peristiwa pandemi. Menurut beliau, pandemi Covid-19 adalah peringatan atau teguran di mana semua orang seperti 'disuruh pulang'. Pandemi yang berlangsung selama 2 tahun adalah peristiwa horor di mana orang-orang meninggal. Nandanggawe merasa seperti tamu ketika beliau harus berada di Bandung saat pandemi, seperti orang asing di rumahnya sendiri karena Nandanggawe adalah orang Bandung yang besar di Jogja.

 

Seniman selanjutnya yaitu Erika Ernawan menjawab pertanyaan moderator dengan pertanyaan dasar yaitu "bagaimana kita melihat situasi tentang objek?". Bagi Erika, hal yang paling menarik dari seni adalah prosesnya. Beliau juga berpendapat ketika kita tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan untuk menilai sesuatu yang belum kita ketahui sebelumnya, maka penilaian kita dapat menjadi kurang tepat sasaran. Maka dapat dibentuknya kategori-kategori contohnya karya oleh seniman wanita. Penting bagi seniman untuk dapat mentransfer pengalamannya sendiri kepada audience untuk audience refleksikan pada dirinya sendiri. Seperti bagaimana karya seni tentang wanita dapat juga dimengerti oleh pria atau wanita-wanita yang berbeda pengalaman.

 

Seniman yang ketiga adalah Setiyono Wibowo. Beliau belajar seni rupa dari awal mulai dari menggambar. Pada akhirnya beliau menemukan ruang dalam karya seni rupa yang dapat menjadi kelegaan.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Selanjutnya, seniman yang keempat yang bernama Lena Guslina merupakan lulusan seni tari. Konsep karya yang Lena lakukan berdasarkan segala sesuatu yang dilakukan di tari dan yang sekarang disentuh di wilayah rupa. Beliau selalu ingin mencoba hal-hal yang baru, membuat yang berbeda dengan segala keterbatasan, mencoba mengenali diri sendiri dengan berkarya. Lena mengeksplorasi seni rupa sebagai bentuk meditasi (meditatif) mulai dari menari lalu eksplor -- menari dengan atau di berbagai medium. Di media kanvas, beliau merasa seperti menari di atas kanvas.

 

Yang terakhir, Diyanto yang memulai perjalanan seni rupa-nya dari tradisi kampung halaman. Di kampung Diyanto sering diadakan perayaan ada seni sastra, pertunjukan, rupa, dan lain-lain. Tradisi ini dapat terus berlanjut karena disengaja oleh pihak kolonial sebagai penghargaan bagi para petani. Tradisi di kampung ini lah yang membentuk Diyanto. Saat Diyanto pergi ke Bandung, beliau belum terbayang sama sekali untuk masuk seni rupa.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun