Terlepas dari perbedaan yang diamati dari pola emisi cahaya, kontrol, dan karakteristik bioluminesensi antara cacing polinoid dan chaetopterid, banyak kasus yang telah mengaitkan bioluminesensi dengan fungsi pertahanan. Beberapa jenis cacing laut menggunakan emisi cahaya mereka sebagai upaya pencegahan dan komunikasi intraspesifik selama masa kawin.Â
Mengingat bahwa laut tidak memfasilitasi kontak antara organisme planktonik, ternyata panjang gelombang emisi atipikal akan sangat menguntungkan bagi kelompok Tomopteridae. Meskipun pancaran cahaya kuning telah ditafsirkan oleh banyak peneliti sebagai sinyal spesifik yang melibatkan saluran komunikasi pribadi, namun demikian, ada kemungkinan bahwa cahaya kuning yang dihasilkan oleh Tomopteris helgolandica memainkan peranan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa cacing laut memodulasi output cahaya dengan bergantung pada konteks yang menghasut penggunaan bioluminesensi.Â
Sekian penjelasan mengenai spesies cacing laut Tomopteris helgolandica. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua. Terima kasih!
DAFTAR ACUAN
Akesson, B. 1962. The Embryology of Tomopteris helgolandica (Polychaeta). Acta Zoologica 43(2-3): 135--199.
Anctil, M. 1987. Neural control mechanisms in bioluminescence. In Nervous Systems in Invertebrates (ed. M. A. Ali), pp. 573--602. New York, NY: Plenum Press.
Case, J.F. & L.G. Strause. 1978. Neurally controlled luminescent systems. In Bioluminescence in Action (ed. P. J. Herring), pp. 331--366. London; New York, NY; San Francisco, CA: Academic Press.
Claes, J.M. & J. Mallefet. 2009. Hormonal control of luminescence from lantern shark (Etmopterus spinax) photophores. J. Exp. Biol. 212: 3684--3692.
Couwelaar, M.V. 2003. Tomopteris helgolandica. 1 hlm. http://species-identification.org/species.php?species_group=zmns&menuentry=soorten&id=256&tab=beschrijving. 23 Desember 2021. pk. 16.38 WIB.
Dales, R.P. 1971. Bioluminescence in pelagic polychaetes. J. Fish. Res. Board Can. 28: 1487--1489.