Namun sebagian informasi terbukti palsu. Informasi - informasi palsu itu disebut dengan istilah hoaks. Menurut laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak awal merebaknya pandemi hingga bulan April 2021 telah terdapat 1.733 hoaks Covid-19. Hoaks tersebut mencakup berbagai konteks, seperti hoaks tentang vaksin, teori konspirasi, pengobatan alternatif, dan lain - lain.Â
Persebaran hoaks telah memunculkan meresahkan di tengah masyarakat yang sedang membutuhkan informasi akurat. Para pemuda tidak tinggal diam. Maka melalui berbagai medium, pemuda mulai mengkampanyekan gerakan anti hoaks, seperti yang dilakukan oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).Â
Tujuan dari gerakan anti hoaks tersebut adalah untuk menciptakan kenyamanan, meminimalisir keresahan massa, dan menetralisir penyesatan informasi.
Berdasarkan hasil dari artikel diatas, dengan masuknya pandemi virus Covid-19 ke Indonesia, hal ini memberikan begitu banyak dampak yang dapat dirasakan oleh banyak orang, baik dalam hal kesehatan, pekerjaan, maupun pendidikan.Â
Pemerintah memberikan anjuran kepada seluruh masyarakat untuk stay at home dan physical and social distancing, meskipun kebijakan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah, namun tetap tidak semua orang bisa ataupun mau mematuhinya.Â
Dengan adanya peran dari para pemuda untuk ikut andil dalam menanggulangi pandemi Covid-19 tentu sangat membantu, sehingga semakin banyak masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan.Â
Kesadaran diri sendiri merupakan hal yang utama untuk setiap pribadi masing – masing, namun tidak menutup kemungkinan bahwa diperlukan himbauan dari generasi muda untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H