Setelah melepas punggungmu
Qalbu berderit meninggalkan ruang tunggu
Tabir apa yang ditebar beranda
Hingga perbincangan menjadi kabar paling debar untuk dada
Setelah percaya setingkat nabi
Siapa yang lebih kejam menikam resah
Hingga tertatih mentitah remah marah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!