Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penyair Rasa

Pendidikan, Lifestyle, Politik, Humaria, Literasi, Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Keluarga, Benarkah Bahagia Dibesarkan oleh Orangtua Ceria?

16 Maret 2024   11:34 Diperbarui: 16 Maret 2024   11:38 2283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://pixabay.com

Benarkah Bahagia Dibesarkan Oleh Orang Tua Ceria?

Pengen punya momongan yang ceria dan bahagia, tapi diri sendiri dan keluarga tercinta belum bahagia? Bahagia tidak ditentukan oleh seberapa besar kekayaan, kehormatan, dan kedudukan keluarga kita. Melainkan Bahagia diciptakan dari dalam diri sendiri, sebagai sarana kebahagiaan adalah menerima diri apa adanya. Momen Ramadan merupakan salah satu momentum untuk menciptakan keluarga yang harmoni dan bahagia. 

Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita simak beberapa ulasan di bawah, ini:

1. Orang Tua yang Humoris 

Jawaban adalah benar menurut cara pandang, anak yang orangtuanya mampu mengelola serta mendefinisikan arti kebahagiaan dari segala sesuatu yang terjadi padanya positif dengan humor dan terbukti mampu memiliki sikap ceria dan mengunakan sikap humor dalam keseharian.

2. Pengelolaan Emosi Anak

Sebagaimana diketahui bahwa anak yang belajar mengenai emosi dan cara mengoperasikan dari perhatian orangtuanya. Jika orangtuanya mengekspresikan emosi yang benar-benar lahir dari hati, bukan dibuat-buat. Anak akan tertarik dan belajar lebih efektif di bulan suci Ramadhan ini. Karena orangtuanya menciptakan suasana kebersamaan, kebahagiaan, dan merespon situasi yang genting dengan baik. 

Bulan Suci Ramadhan waktunya berbenah, dari segala yang buruk tentang berbagai situasi yang di anggap tidak sehat untuk diri sendiri,. selain itu, anak-anak belum cukup umur untuk menciptakan suasana keharmonisan dan keceriaan sehingga butuh perhatian penuh, misalnya:

A. Memberikan cinta yang penuh pada keluarga

B. Memberikan apresiasi kepada anak

C. Mengajak mereka mengenal lingkungan

D. Mengajak belajar ilmu agama

E. Memberikan dorongan yang penuh dari orang tua. 

3. Kebahagiaan Orang Tua

Orang tua yang tenang dapat menciptakan suasana hati yang sejuk bagi anak-anaknya, orangtuanya tidak mudah terpancing emosi , orang tua harus mampu menjaga sensitif terhadap orang-orang disekitar dan anak-anak, jadi bisa menggunakan canda dan permainan yang tepat. Anakpun akan belajar bahwa emosi bisa diekspresikan dalam bentuk apapun bahkan ada alternatif lain untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi. 

Selamat Ramadhan mari ciptakan ketenangan, keindahan, kesejukan, dan penuh kasih, ramadhan bukan sekedar puasa, tetapi lebih dari itu menciptakan kebahagiaan sejatinya. Menjadi keluarga yang sakinah mawadah dalam menghadapi badai kehidupan manusia.

4. Bagaimana Menjadi Orang Tua yang Ceria ?

Setiap orang inginnya ceria dan bahagia, bukan masalah yang menjadi batasan untuk bahagia atau harta kekayaan yang menjadi batasan. Melainkan:

A. Sadari dan kenali Potensi Emosi yang dirasakan

B. Cari tahu dan belajar hal-hal yang seringkali memancing emosi kita.

C. Mencari pusat pelatihan yoga senam sehat untuk menenangkan pikiran mencapai tujuan spritual selama puasa.

D. Mencintai keluarga agar tidak dengki dan iri terhadap sesama manusia sesuai dengan tingkatan iman kita masing-masing.

Keluarga bahagia adalah idaman semua orang, tetapi jika saat ini belum bisa bahagiakan keluarga dan anak-anak. Ingat, masih ada kesempatan untuk terus menciptakan suasana kebahagiaan. Karena bahagia lahir dari hati dan hubungan dengan pencipta. 

Surabaya, 16 Maret 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun