A: Memahami Karakter.
Tradisi Yunani: Karakter (karasso) berarti bentuk dasar, atau cetak biru (blue print) dari keperibadian seseorang yang dibawa sejak lahir, karena masih besifat dasar maka masih bisa dikembangkan.
Tradisi Yahudi: Karakter adalah bentuk kepribadian seseorang yang tidak bisa terselami, dan terkuasai, seperti lautan yang dapat bergejolak dan berubah bentuk tanpa bisa dikendalikan oleh manusia.
Emmanuel Mounier: Karakter adalah kepribadian seseorang, sebagai hasil perpaduan dari sifat dasar yang bersumber dari bawaan sejak lahir (Given Character) dengan sifat dasar sebagai hasil pilihan keputusan yang diambil (Gotten Character). Pandangan Yunani dan pandangan Yahudi sebenarnya memiliki dasar yang sama yaitu dibawa sejak lahir, pandangan Yunani lebih menekankan dari sisi si pemilik yang harus bertanggung jawab mengembangkannya. Sedangkan pandangan Yahudi lebih menekankan pada sisi si penilik atau orang lain yang melihatnya, sehingga diperlukan ke arifan dalam menyikapi karakter seseorang, karena ada hal-hal yang sudah dibawanya sejak lahir yang tidak bisa dihilangkannya.Â
Pandangan Yahudi juga menekankan bahwa karakter adalah sesuatu yang pelik dan tidak sesederhana yang diamati.
B: Menilai sumber pembentukan karakter
Karakter memang dipengaruhi oleh sifat bawaan sejak lahir, namun pilihan-pilhan yang saya lakukan juga mempengaruhi proses pembentukannya.Â
Karakter saya hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh:
1.Sifat bawaan sayaÂ
2.Keputusan sayaÂ
3.Keputusan orang lain.