Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudahkah Merdeka dari Pendidikan Karakter?

16 Februari 2022   23:56 Diperbarui: 17 Februari 2022   00:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kurikulum darurat yang dirampingkan sehingga dalam penerapan lebih kepada masalah sosial, seperti sekolah harus diliburkan, bencana alam, pandemi covid-19 secara global sekolah dapat menerapkan dengan sederhana.

3. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang di harapkan setiap pendidikan agar kelas lebih efektif, efesien, inovasi, guna mendorong motivasi belajar siswa-siswi.

Sekolah negeri maupun swasta mempunyai prinsip bahwa Guru perlu skill dangan kemampuan mendesign thinking sehingga siswa-siswi dapat memahami hal yang esensial. Hal apa sja yang perlu pendidik miliki, yaitu:

1. Memiliki kemampuan berpikir Kritis

2. Memiliki etika profesi guru

3. Memiliki kemampuan menguasai materi.

4. Memiliki nilai spritual 

5. Patuh pada aturan yang ada 

Selain itu, nantinya program kurikulum merdeka belajar ini bisa dipilih oleh orang tua dan siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kebutuhan mereka, sehingga mereka bisa belajar dengan nyaman, menyenangkan dan aktif. Jadi, siswa-siswi bisa memilih mata pelajaran yang dipilihnya. Tapi orang tua perlu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam perbedaan pendapat, budaya, bahasa, jenis kelamin, agama, sopan santun serta spritual hidup.

Karena sebelumnya, budaya dan pola belajar yang memberatkan anak jangan sampai di turunkan pada anak-anak milaniel. Masa dimana saya belajar saat itu, pendidik menuntut siswa dengan keras, dipukul bila tidak bisa membaca dan menulis dan belajar lebih giat lagi sehingga kelak berguna. Anak generasi Z tidak bisa dididik dengan cara lama, tetapi berada di zaman inovatif dan kreatif serta memilih metode pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki anak tersebut. 

Mendikbudristek Nadiem Makarim, menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka belajar ini tidak berpatokan pada satu jurusan saja. tetapi siswa diberitakan kebebasan untuk memilih lebih dari satu jurusan, misalkan jurusan IPA, Jurusan Matematika, Jurusan IPS, memiliki keterkaitan sesuai dengan minat anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun