Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudahkah Merdeka dari Pendidikan Karakter?

16 Februari 2022   23:56 Diperbarui: 17 Februari 2022   00:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://pixabay.com

Konsep merdeka

Merdeka artinya murid bebas dari segala tuntutan:

Bebas dari segala diskriminasi

Bebas dari segala kekerasan

Bebas dari segala perundungan

Bebas dari segala tuntutan biaya pendidikan

Bebas dari segala penolakan sosial

Bebas dari kata perbedaan agama

Guru merdeka artinya bebas dari segala kekerasan:

Bebas dari ancaman murid

Bebas mendapatkan hak perlindungan

Mendapatkan hak tunjangan tepat waktu

Bebas dari penolakan dan tuntutan

Tetapi sampai saat ini konsep merdeka belum terpenuhi, masih ada perundungan, masih ada kekerasan, masih ada diskriminasi antar suku, ras, dan agama. banyak lagi kasus kasus lain. Karena konsep pendidikan merdeka dan karakter baik belum diajarkan pada anak sehingga terjadi kekerasan sosial.

Persaingan era digital lebih menekankan pada konsep berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, selain itu sistem kurikulum merdeka setidaknya memberikan dampak positif bagi masyarakat serta peserta didik. Dalam membingkai dinamika pendidikan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang memerdekakan, mencerdaskan kehidupan anak bangsa selanjutnya.

1. Saling menghargai

2. Mengasihi

3. Melindungi

4. Beribadah

5. Hidup rukun

Kurikulum Merdeka diharapkan masyarakat adalah mampu membawa perubahan yang signifikan pada sistem pendidikan di Indonesia. Dengan kurikulum ini, sekolah akan diberikan kebebasan dan kewenangan penuh untuk memilih secara mandiri dalam penggunaan kurikulum tersebut. Dengan demikian, program kurikulum merdeka belajar sepenuhnya pemerintah memberikan kewenangan kepada institusi pendidikan untuk memilih bahkan bisa diterapkan 3 (tiga) kurikulum yang akan dipilih oleh sekolah tersebut adalah:

1. Kurikulum 2013 secara penuh dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada.

2. Kurikulum darurat yang dirampingkan sehingga dalam penerapan lebih kepada masalah sosial, seperti sekolah harus diliburkan, bencana alam, pandemi covid-19 secara global sekolah dapat menerapkan dengan sederhana.

3. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang di harapkan setiap pendidikan agar kelas lebih efektif, efesien, inovasi, guna mendorong motivasi belajar siswa-siswi.

Sekolah negeri maupun swasta mempunyai prinsip bahwa Guru perlu skill dangan kemampuan mendesign thinking sehingga siswa-siswi dapat memahami hal yang esensial. Hal apa sja yang perlu pendidik miliki, yaitu:

1. Memiliki kemampuan berpikir Kritis

2. Memiliki etika profesi guru

3. Memiliki kemampuan menguasai materi.

4. Memiliki nilai spritual 

5. Patuh pada aturan yang ada 

Selain itu, nantinya program kurikulum merdeka belajar ini bisa dipilih oleh orang tua dan siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kebutuhan mereka, sehingga mereka bisa belajar dengan nyaman, menyenangkan dan aktif. Jadi, siswa-siswi bisa memilih mata pelajaran yang dipilihnya. Tapi orang tua perlu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam perbedaan pendapat, budaya, bahasa, jenis kelamin, agama, sopan santun serta spritual hidup.

Karena sebelumnya, budaya dan pola belajar yang memberatkan anak jangan sampai di turunkan pada anak-anak milaniel. Masa dimana saya belajar saat itu, pendidik menuntut siswa dengan keras, dipukul bila tidak bisa membaca dan menulis dan belajar lebih giat lagi sehingga kelak berguna. Anak generasi Z tidak bisa dididik dengan cara lama, tetapi berada di zaman inovatif dan kreatif serta memilih metode pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki anak tersebut. 

Mendikbudristek Nadiem Makarim, menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka belajar ini tidak berpatokan pada satu jurusan saja. tetapi siswa diberitakan kebebasan untuk memilih lebih dari satu jurusan, misalkan jurusan IPA, Jurusan Matematika, Jurusan IPS, memiliki keterkaitan sesuai dengan minat anak. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun