Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Strategi Ajarkan Anak untuk Tidak Pamer dan Hedonisme

3 Oktober 2021   02:02 Diperbarui: 3 Oktober 2021   06:06 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://pixabay.com

Sebagai orangtua kita tahu bahwa hal yang wajar bila anak suka pamer keberhasilan atau benda-benda yang ia miliki. Anak dalam tahap pengenalan diri biasanya anak sedang belajar mengenal kepribadian sendiri dan mengembangkan bentuk-bentuk kecerdasan intrapersonalnya dengan contoh ini:

 

      . Kepintarannya

      . Keberhasilannya

      . Miliki baju baru

      . Celana baru

      . Bola kaki/voli

      . Mobil mainan

      . Motor mainan

      . Robot mainan

      . Sepeda lipat

      . Kekayaan orangtua

      . Tahta/Kedudukan

Jika anak memiliki sikap hedonisme dan dan sering pamer yang berlebihan akibat pergaulan dan kurangnya disiplin dan aturan dalam keluarga sehingga anak memiliki celah, sebaiknya dengan tumbuh kembang anak orangtua juga berusaha untuk menamakan sikap sopan santun, serta nilai-nilai positif disiplin, agar sikap pamer tersebut tidak menjadi karakter buruk yang melekat pada dirinya. 

Selain anak memiliki karakter yang buruk dan selalu meremehkan orang lain, saat keluar tidak memiliki apa-apa. Anak bisa saja menjadi maling, memiliki pergaulan bebas, narkoba, putus sekolah dan hal-hal yang merusak kehidupan diri sendiri.  

Berikut ini ada beberapa hal yang ayah bunda perlu lakukan untuk melatih anak agar sikap pamer semakin berkurang, yaitu:

1. Berikan Nasihat

Mulai berdiskusi dengan anak dan berikan kenyamanan, manfaat dan dampak buruk dan jelaskan itu pamer dan mengapa hal tersebut tidak baik untuk dilakukan.

2. Berikan Pujian Yang Tepat 

Berikan pujian atas usaha yang dilakukan, bukan atas seberapa hebat anak di banding orang lain. 

Misalnya:

Benar, anakku benar-benar berusaha keras supaya bisa mengerjakan tugas diberikan dar sekolah ya. Sehingga bisa mendapatkan nilai yang baik, pertahankan semangatnya. 

Salah, anakku benar-benar mengerjakan tugas dengan semangat, tapi hasilnya contek sehingga nilai-nilai tidak maksimal, tapi lain kali boleh coba asal ibu guru tidak tau daripada teman-teman. 

3. Menjadi Contoh Yang Baik

Ajarkan anak untuk menghindari sikap menjelek-jelekkan bahkan merendahkan teman-teman saat orangtua mengalami kesuksesan terhadap sebuah prestasi.

4. Ajarkan Anak Untuk Lebih Peka Terhadap Perasaan Orang Lain

Orangtua berperan penting dalam melatih, mendidik, dan belajar mempertimbangkan perasaan orang lain. Misalnya, dengan bertanya "Anakku", senang dan bangga sama kamu kalau tadi bisa mendapatkan nilai yang baik dari tugas yang dari sekolah dengan baik tanpa contek dan lain kali harus belajar yang jujur. 

Tetapi teman-teman anakku ini hebat mereka semua bekerja dengan kolaborasi,  kompetitif dan sporty tanpa melakukan kecurangan. Jika teman-teman anakku menang ? Apa yang anakku rasakan, senang, sedih gelisah, cemas dan ragukan kemampuannya sendiri.

Orang tua wajib berikan batasan pada anak, misalnya anak boleh pamer apa yang dimiliki, tetapi harus pamernya dilakukan didepan ayah bunda saja, tidak untuk umum/teman-teman di lingkungan.

 5. Bangun Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri datang dari dukungan, pengakuan orangtua hal ini akan mengajarkan bersikap rendah hati sehingga anak tidak perlu meninggikan diri dihadapan orang lain.

6. Melatih Anak Memuji Orang Lain

Budayakan memuji keberhasilan orang lain, dengan kemampuan yang dimilikinya untuk membantu mengurangi sikap pamer anak, misalnya anak berhasil antar teman-teman menang dalam perlombaan/timnya menjadi juara. Orangtua perlu mengajak anak untuk memuji temannya karena sudah berkontribusi dalam ajang menyelesaikan tugas sekolah dengan baik terhadap kerjasama tim.

Dari 6 Strategi diatas mana posisi ayah bunda sekarang, dan bagaimana ayah bunda mendidik anak jika memiliki karakter buruk. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun