Ilustrasi https://pixabay.com
Rejeki umat Manusia di tengah pandemi Covid-19 itu berbeda-beda, tergantung bagaimana kesiapan dan antusias kita menghadapi dan mengikhlaskan semua kenyataan yang terjadi.
Ditengah Pandemi Covid-19, mengajarkan kita pentingnya menjaga health imuniti, tetapi siapa yang meramalkan rejeki dan kematian, karena setiap individu diberikan rejeki dari Tuhan berbeda-beda.
Kangen banget ama keluarga karena dipisahkan oleh PSBB-PPKM level IV merupakan sesuatu yang sulit dipahami secara logika, tetapi itulah realita hidup.
Untuk segala sesuatu di bawah kolong langit ada waktu dan masanya:
Ada waktu lahir
Ada waktu mati
Ada waktu menanam
Ada waktu mencabut
Ada waktu membangunÂ
Ada waktu merubuhkan
Ada waktu untuk menangkap
Ada waktu untuk melepaskan
Ada waktu sehat
Ada waktu sakit
Ada waktu kaya
Ada waktu miskin
Ada waktu bersamaÂ
Ada waktu berpisah
Tetapi cara Tuhan menyertai umat-Nya ditengah Pandemi Covid-19 itu berbeda-beda dengan situasi dan kondisi yang menegangkan, siapa yang menyangka kalau Tuhan sudah sediakan Rejeki seperti ini.
1. Ada yang dekat dengan keluarga dan orang yang dikasihinya.
2. Ada yang memiliki penghasilan lebih dari sebelum covid-19.Â
3. Ada yang diberkati dengan cinta dan kasih sayang.
4. Ada yang terlupakan dan karena situasi
5. Ada yang sedih karena dipisahkan oleh jarak dan waktu.
6. Ada yang sedih dan gelisah karena harus berpisah/kehilangan dengan orang-orang yang mereka kasihi untuk selamanya.
7. Ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang masih bekerja dengan nyaman.
8. Ada yang sehat selalu, meski mereka berada di tengah-tengah masyarakat yang terdampak penularan virus pandemi covid-19.
9. Ada yang hidup berkecukupan dan berlebihan, ada juga yang miskin dan jadi gelandangan.
10. Rejeki tidak selamanya uang, yang terpenting adalah kita bahagia menjalani hidup di tengah Pandemi Covid-19.
11. Tetap memiliki motivasi hidup yang tinggi, dan hidup sehat.
Manusia bisa meramalkan masa kelahiran dan masa depan, tetapi manusia tidak bisa meramalkan rejeki dan kematian. Sukses dan tidaknya, itu kembali kepada Individu, tetapi harus memiliki motivasi dan tanggung jawab yang benar.
Jadilah pribadi yang tangguh dan memiliki antusiasme untuk meningkatkan kehidupan yang harmoni dan menerima nyatanya kehidupan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H