aku haru berhenti
disini
sebelum aromamu menyesatkan laraku
dan bila genggaman ini melepas
adalah karena demi kasih-Nya yang agung
dan kemuliaan kitapun.
telah tercicip semua bagian di perjalanan batin yang memabukkan ini
selepas  keputus asaan yang berserak
kita yang mengerang pedih
dimuara kisah yang limbung
jajaki segenap dendam yang terangkai
pada garis tangan  dan durjana yang menafikannya
debu-debu menghalangi kehaqiqian
bisik , tatap dan tangan-tangan malaikat yang coba mengingatkan jalan cinta-Nya menjadi
tertepiskan,
segalanya terabaikan
menapak perlahan dengan mata terpejam,
melukis mimpi-mimpi di canvas kemusykilan
menikmati kesemuan
mengingkari keniscayaan yang tlah terpetik
melawan taqdir.
Inilah saatnya terbangun,
karena keabadian itu haq
karena hari perhitungan itu haq
karena kefanaan dunia itu haq
karena kita harus saling mencinta dan bahagia, di kebahagiaan yang Sesungguhnya,
nanti.