Mohon tunggu...
Elisa Nabila
Elisa Nabila Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

kita adalah apa yang kita pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akhlak kepada Orangtua

1 Mei 2024   12:50 Diperbarui: 1 Mei 2024   13:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AKHLAK ANAK TERHADAP KEDUA ORANG TUA

Sebagai seorang muslim yang baik hendaknya kita selalu berbakti kepada orang tua,melakukan apa yang telah diperintahkan oleh orang tua, dan pantang untuk membangkang
terhadap orang tua. Namun dizaman sekarang ini banyak dari kita seakan lupa terhadap
kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik,yaitu kita harus memiliki akhlak
yang sempurna terhadap orang tua kita. Kehadiran orang tua sangatlah memberi ketenangan ,
cinta ,serta kasih sayang tersendiri yang bersemi dihati segenap insan yang berakal.
pengertian akhlak dan kedua orang tua dapat dikatakan bahwa akhlak kepada kedua orang
tua adalah jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan baik karena kebiasaan tanpa
pemikiran dan pertimbangan sehingga menjadi kepribadian yang kuat didalam jiwa
seseorang untuk selalu berbuat baik kepada orang yang telah mengasuhnya mulai dari dalam
kandungan maupun setelah dewasa. Berbuat baik kepada kedua orang tua lebih dikenal
dengan istilah Birrul Walidain artinya menunaikan hak orang tua dan kewajiban terhadap
mereka berdua. Tetap mentaati keduanya , melakukan hal-hal yang membuat mereka senang
dan menjauhi berbuat buruk terhadap mereka.

Setiap orang tua akan mengasuh, mendidik, serta membesarkan tanpa pamrih. Menurut agama Islam, terdapat perintah menghormati orang tua menjadi suatu kewajiban bagi anak. Oleh karena itu, anak perlu memiliki akhlak yang baik terhadap orang tua dan Berbakti pada orang tua dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah birrul walidain. Birrul walidain adalah suatu kewajiban yang Allah SWT perintahkan dalam agama Islam.
Hal tersebut sesuai dengan perintah yang tercantum dalam Al-Qur’an serta hadits. Saat berinteraksi dengan orang tua, anak perlu untuk memperhatikan rambu-rambu etika yang disebut sebagai akhlak.
Berbuat baik terhadap orang tua bukan hanya untuk memenuhi norma saja. Namun juga akan mentaati perintah Allah SWT maupun Rasul. Meski saat ini ada banyak anak yang tidak melakukannya.


Sebagai umat muslim, perlu untuk mempelajari akhlak yang sesuai dalam Al Qur’an dan hadits. Jika sudah mengetahui akhlak tersebut , lalu bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun bentuk akhlak yang perlu setiap anak terapkan, sebagai berikut. Salah satu bentuk akhlak kepada orang tua yakni dalam hal ucapan. Sebaiknya anak selalu berkata sopan serta penuh kelembutan. Selain itu, juga tidak berkata yang menyakiti perasaan orang lain, Hal tersebut seperti firman Allah SWT yang memerintahkan untuk selalu menyembah Allah SWT. Selain itu, juga berbuatlah baik kepada orang tua. Bahkan terdapat hadist yang mengatakan jika larangan berkata buruk kepada orang tua.Bukan hanya tidak boleh berkata kasar serta membentak orang tua. Anak juga tidak boleh melakukan perilaku yang buruk pada kedua orang tua.
Hukum bersikap taat pada kedua orang tua menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim. Sementara mendurhakai orang tua menjadi perbuatan yang haram oleh Allah. Namun berbeda jika orang tua meminta untuk menyekutukan Allah.

Terkadang mendengar jika hubungan anak maupun orang tua tidak harmonis. Tidak sedikit pula yang melawan serta berkata kasar kepada orang tuanya.


Sebagai anak perlu melakukan penolakan atas perintah maksiat dengan sikap yang baik serta tutur kata yang santun. Hal tersebut agar orang tua tidak tersinggung dengan ucapan anak.Jika durhaka pada kedua orang tua juga termasuk dosa besar yang dibenci Allah. Sehingga wajib untuk bersikap taat kepada kedua orang tua. Sebab, ridha Allah terletak pada ridha orang tua. Bahkan murka Allah juga ada pada murka orang tua.
• Jaga Kehormatan
Selain menjaga perkataan, akhlak kepada orang tua juga perlu menjaga kehormatan orang tua. Sehingga akan perlu bersikap baik serta selalu menjaga kehormatannya.

• Tidak Bersuara Tinggi
Menghormati orang tua termasuk menjadi kewajiban yang perlu seorang anak lakukan. Jika ingin menghormatinya, akan lebih baik tidak meninggikan suara.

•Menjaga hubungan yang harmonis, menghormati, dan menghargai mereka adalah bagian dari tugas kita sebagai Muslim yang taat.

Rasulullah Muhammad SAW juga telah menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan akhlak yang baik terhadap orang tua. Beliau bersabda, “Rida Allah bergantung pada rida orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka orang tua”. Dalam hadis ini, Rasulullah menegaskan bahwa mendapatkan keridhaan Allah juga tergantung pada sikap yang kita tunjukkan kepada orang tua. Oleh karena itu, kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk memperoleh keridhaan-Nya dengan meminta maaf, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan mengikuti petunjuk yang mereka berikan.


> Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa dalam Islam, orang tua memiliki kedudukan yang sangat mulia. Al-Qur’an mengajarkan dalam Surah Al-Isra (17:23), 

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu hanya menyembah Dia dan berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, tetapi ucapkanlah kepada keduanya kalimat yang mulia.”

Ayat ini dengan jelas menunjukkan betapa pentingnya memuliakan dan berbuat baik kepada orang tua. Menjaga hubungan yang harmonis, menghormati, dan menghargai mereka adalah bagian dari tugas kita sebagai Muslim yang taat.


>Kedua, Rasulullah Muhammad SAW juga telah menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan akhlak yang baik terhadap orang tua. Beliau bersabda, “Rida Allah bergantung pada rida orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka orang tua”. Dalam hadis ini, Rasulullah menegaskan bahwa mendapatkan keridhaan Allah juga tergantung pada sikap yang kita tunjukkan kepada orang tua. Oleh karena itu, kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk memperoleh keridhaan-Nya dengan meminta maaf, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan mengikuti petunjuk yang mereka berikan.

>Terakhir, akhlak terhadap orang tua juga membawa berbagai keberkahan dan pahala. Menghormati mereka di dunia akan mendatangkan kebaikan kepada kita. Di samping itu, menghormati orang tua juga merupakan salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan dan keberhasilan hidup di dunia dan akhirat. Rasulullah juga menyebutkan dalam sebuah hadis, Orang yang berbakti kepada orang tuanya ketika mereka masih hidup atau ketika telah meninggal, berarti dia sedang saling berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya”.

Selanjutnya, menjaga akhlak yang baik terhadap orang tua adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita. Orang tua adalah pemberi kehidupan dan membantu kita tumbuh menjadi individu yang bermanfaat. Oleh karena itu, menghormati dan berbuat baik kepada mereka adalah wujud syukur kita kepada Allah atas nikmat tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Luqman (31:14), “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu”

Dalam rangka mewujudkan akhlak terhadap orang tua, kita harus menghargai, menghormati, dan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian. Kita harus merespons permintaan mereka dengan sabar dan melaksanakannya sejauh memungkinkan. Kita juga harus berbuat baik kepada mereka dalam kata-kata dan perbuatan serta memberikan dukungan dan perhatian di saat mereka membutuhkan.
Kesimpulannya, akhlak terhadap orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam Islam. Menghormati dan berbuat baik kepada orang tua adalah bentuk ibadah dan tuntutan agama yang harus dijunjung tinggi. Melalui upaya yang sungguh-sungguh untuk memperoleh keridhaan-Nya dan menghargai nikmat yang Allah berikan kepada kita melalui mereka, kita akan memperoleh keberkahan dan pahala di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, marilah kita jadikan akhlak terhadap orang tua sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai umat Muslim yang taat.

Para Ulama’ Islam sepakat bahwa hukum berbuat baik atau berbakti pada kedua orang tua hukumnya adalah wajib, hanya saja mereka berselisih tentang ibarat-ibarat atau contoh pengamalannya misalnya mengenai orang anak yang mengatakan “uh” atau “ah” ketika di suruh oleh kedua orang tua tersebut. Pendapat Ibnu Hazm menganai hukum birrul walidain, menurutnya birul walidain adalah fardhu a’in yaitu wajib bagi masing-masing individu. Sedangkan menurut Al-Qadli Iyyad birrul walidain adalah wajib kecuali terhadap perkara yang haram.

- Contoh Penerapan Birrul Walidain dalam Kehidupan Sehari-hari
Selalu menaati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat. Hal tersebut dikarenakan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada Sang Khalik, memelihara nama baik, kemuliaan dan harta mereka dan tidak mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.

Dalam berinteraksi dengan orang tua, anak harus memperhatikan rambu-rambu etika yang disebut adab. Menurut Imam al-Ghazali sebagaimana disebutkan dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444), sekurang-kurangnya ada tujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut:

آداب الولد مع والديه: يسمع كلامهما، و يقوم لقيامهما، و يمتثل لأمرهما، ويلبى دعوتهما، ويخفض لهما جناح الذل من الرحمة ولا يبرمهما بالإلحاح، ولا يمن عليهما بالبر لهما، ولا بالقيام بأمرهما، ولاينظر إليهما شزرًا ولا يعصى لهما أمرًا.

Artinya: “Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri ketika mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka, memenuhi panggilan mereka, merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka dengan pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan melaksanakan perintah-perintah mereka,  tidak memandang mereka dengan rasa curiga, dan tidak membangkang perintah mereka.”

(Baca juga: Lima Adab Orang Tua kepada Anak Menurut Imam al-Ghazali)
Dari kutipan di atas dapat diuraikan ketujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut:

1.) Mendengarkan kata-kata orang tua. Setiap kali orang tua berbicara, anak harus mendengarkan dengan baik terutama ketika orang tua berbicara serius memberikan nasihat. Jika anak bermaksud memotong pembicaraan, sebaiknya memohon ijin terlebih dahulu. Jika memotong saja sebaiknya meminta ijin, maka sangat tidak sopan ketika anak meminta orang tua berhenti berbicara hanya karena tidak menyukai nasihatnya.

2.) Berdiri ketika mereka berdiri. Bila orang tua berdiri, anak sebaiknya juga berdiri. Hal ini tidak hanya merupakan sopan santun, tetapi juga menunjukkan kesiapan anak memberikan bantuan sewaktu-waktu diperlukan, diminta atau tidak. Demikian pula jika orang tua duduk sebaiknya anak juga duduk kecuali sudah tidak tersedia kursi lagi yang bisa diduduki.

3.) Mematuhi sesuai printah-perintah mereka. Apapun perintah orang tua anak harus patuh kecuali perintahnya bertentangan dengan syariat Allah SWT. Atau perintah itu melebihi batas kemampuannya untuk dilaksanakan. Jika terjadi seperti ini, seorang anak harus mencoba semampunya. Jika terpaksa harus menolak, maka cara menolaknya tetap harus dengan menjunjung kesopanan dengan memohon maaf dan memberikan alternatif lain yang sesuai dengan kemampuanya.

4.) Memenuhi panggilan mereka. Anak harus segera menjawab panggilan orang tua begitu mendengar suara orang tua memanggilnya. Dalam hal anak sedang melaksanakan shalat (shalat sunnah), ia boleh membatalkan shalatnya untuk segera memenuhi panggilannya. Jika orang tua memanggil anak untuk pulang dan menemuinya, anak harus segera mengusahakannya begitu ada kesempatan tanpa menunda-nunda.

5.) Merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka dengan pemaksaan. Seorang anak sealim dan sepintar apapun tetap harus ta’zim kepada orang tua. Ia harus menyayangi orang tua meskipun dahulu mungkin mereka kurang bisa memenuhi keinginan-keinginannya. Seorang anak harus mengerti keadaan orang tua baik yang menyangkut kekuatan fisik, kesehatan, keuangan, dan sebagainya sehingga tidak menuntut sesuatu yang di luar kemampuannya. Dengan cara seperti ini anak tidak menyusahkan orang tua.  

6.) Tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan melaksanakan perintah-perintahnya. Seorang anak harus selalu mengerti bahwa dahulu orang tua mengasuh dan membesarkannya tanpa kenal lelah dan selalu menyayangi. Untuk itu seorang anak harus selalu berusaha menyenangkan hati orang tua dengan melaksanakan apa yang menjadi perintahnya.

7.)  tidak memandang mereka dengan rasa curiga dan tidak membangkang perintah mereka. Seorang anak harus selalu berprasangka baik kepada orang tua. Jika memang ada sesuatu yang perlu ditanyakan, anak tentu boleh menanyakannya dengan kalimat pertanyaan yang baik dan tidak menunjukkan rasa curiga. Selain itu anak tidak boleh membangkang perintah-perintahnya sebab mematuhi orang tua hukumnya wajib.
Ketujuh adab di atas adalah minimal dan harus diketahui dan dilaksanakan oleh anak. Semakin dewasa usia seorang anak, semakin besar tuntutan kepadanya untuk memperhatikan dan mengamalkan ketujuh adab itu. Intinya seorang anak tidak bebas bersikap apa saja kepada orang tua.  Demikiamlah Imam al-Ghazali memberikan petunjuk tentang tujuh adab anak kepada orangtua untuk diamalkan dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulan  

Akhlak terhadap orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam Islam. Menghormati dan berbuat baik kepada orang tua adalah bentuk ibadah dan tuntutan agama yang harus dijunjung tinggi. Melalui upaya yang sungguh-sungguh untuk memperoleh keridhaan-Nya dan menghargai nikmat yang Allah berikan kepada kita melalui mereka, kita akan memperoleh keberkahan dan pahala di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, marilah kita jadikan akhlak terhadap orang tua sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai umat Muslim yang taat.tua untuk diamalkan dengan sebaik-baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun