Mohon tunggu...
Elisa Nabila
Elisa Nabila Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

kita adalah apa yang kita pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akhlak kepada Orangtua

1 Mei 2024   12:50 Diperbarui: 1 Mei 2024   13:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu hanya menyembah Dia dan berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, tetapi ucapkanlah kepada keduanya kalimat yang mulia.”

Ayat ini dengan jelas menunjukkan betapa pentingnya memuliakan dan berbuat baik kepada orang tua. Menjaga hubungan yang harmonis, menghormati, dan menghargai mereka adalah bagian dari tugas kita sebagai Muslim yang taat.


>Kedua, Rasulullah Muhammad SAW juga telah menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan akhlak yang baik terhadap orang tua. Beliau bersabda, “Rida Allah bergantung pada rida orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka orang tua”. Dalam hadis ini, Rasulullah menegaskan bahwa mendapatkan keridhaan Allah juga tergantung pada sikap yang kita tunjukkan kepada orang tua. Oleh karena itu, kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk memperoleh keridhaan-Nya dengan meminta maaf, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan mengikuti petunjuk yang mereka berikan.

>Terakhir, akhlak terhadap orang tua juga membawa berbagai keberkahan dan pahala. Menghormati mereka di dunia akan mendatangkan kebaikan kepada kita. Di samping itu, menghormati orang tua juga merupakan salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan dan keberhasilan hidup di dunia dan akhirat. Rasulullah juga menyebutkan dalam sebuah hadis, Orang yang berbakti kepada orang tuanya ketika mereka masih hidup atau ketika telah meninggal, berarti dia sedang saling berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya”.

Selanjutnya, menjaga akhlak yang baik terhadap orang tua adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita. Orang tua adalah pemberi kehidupan dan membantu kita tumbuh menjadi individu yang bermanfaat. Oleh karena itu, menghormati dan berbuat baik kepada mereka adalah wujud syukur kita kepada Allah atas nikmat tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Luqman (31:14), “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu”

Dalam rangka mewujudkan akhlak terhadap orang tua, kita harus menghargai, menghormati, dan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian. Kita harus merespons permintaan mereka dengan sabar dan melaksanakannya sejauh memungkinkan. Kita juga harus berbuat baik kepada mereka dalam kata-kata dan perbuatan serta memberikan dukungan dan perhatian di saat mereka membutuhkan.
Kesimpulannya, akhlak terhadap orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam Islam. Menghormati dan berbuat baik kepada orang tua adalah bentuk ibadah dan tuntutan agama yang harus dijunjung tinggi. Melalui upaya yang sungguh-sungguh untuk memperoleh keridhaan-Nya dan menghargai nikmat yang Allah berikan kepada kita melalui mereka, kita akan memperoleh keberkahan dan pahala di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, marilah kita jadikan akhlak terhadap orang tua sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai umat Muslim yang taat.

Para Ulama’ Islam sepakat bahwa hukum berbuat baik atau berbakti pada kedua orang tua hukumnya adalah wajib, hanya saja mereka berselisih tentang ibarat-ibarat atau contoh pengamalannya misalnya mengenai orang anak yang mengatakan “uh” atau “ah” ketika di suruh oleh kedua orang tua tersebut. Pendapat Ibnu Hazm menganai hukum birrul walidain, menurutnya birul walidain adalah fardhu a’in yaitu wajib bagi masing-masing individu. Sedangkan menurut Al-Qadli Iyyad birrul walidain adalah wajib kecuali terhadap perkara yang haram.

- Contoh Penerapan Birrul Walidain dalam Kehidupan Sehari-hari
Selalu menaati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat. Hal tersebut dikarenakan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada Sang Khalik, memelihara nama baik, kemuliaan dan harta mereka dan tidak mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.

Dalam berinteraksi dengan orang tua, anak harus memperhatikan rambu-rambu etika yang disebut adab. Menurut Imam al-Ghazali sebagaimana disebutkan dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444), sekurang-kurangnya ada tujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut:

آداب الولد مع والديه: يسمع كلامهما، و يقوم لقيامهما، و يمتثل لأمرهما، ويلبى دعوتهما، ويخفض لهما جناح الذل من الرحمة ولا يبرمهما بالإلحاح، ولا يمن عليهما بالبر لهما، ولا بالقيام بأمرهما، ولاينظر إليهما شزرًا ولا يعصى لهما أمرًا.

Artinya: “Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri ketika mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka, memenuhi panggilan mereka, merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka dengan pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan melaksanakan perintah-perintah mereka,  tidak memandang mereka dengan rasa curiga, dan tidak membangkang perintah mereka.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun