Setelah proses pewarnaan pola selesai, siapkan 3 wadah besar, wadah pertama diisi dengan 2-liter air biasa, wadah kedua diisi dengan air dingin yang dicampur dengan garam merah B 2-liter, dan wadah ketiga disii dengan air panas 0,5-liter ditambah dengan air biasa 1,5-liter yang dicampur dengan pewarna napthol AS-BO.Â
4. Mewarnai Batik dengan Pewarna NaptholÂ
Celupkan kain ke air biasa agar pori-pori kain terbuka. Hal ini bertujuan agar warna mudah untuk diserap. Lalu, celupkan kain ke larutan pewarna napthol AS-BO secara merata, kemudian celupkan ke larutan garam merah B sehingga warna napthol muncul.Â
Celupkan kembali kain ke air biasa, dan ulangi proses pewarnaan ini satu kali lagi agar warna pada batik menjadi lebih pekat. Setelah proses pewarnaan selesai, tuang air mendidih agar lilin yang masih menempel pada kain dapat hilang dan bersih dari lilin. Jemurlah kain hingga kering.
5. Pembuatan Kain Batik Menjadi Sarung BantalÂ
Setelah kain sudah kering, jahit kain sesuai dengan ukuran bantal. Kalian bisa menggunakan risleting Jepang yang dijahit pada kain agar bisa membuka dan menutup dengan mudah saat sarung diisi dengan bantal. Â
6. Hasil AkhirÂ
Demikian langkah-langkah pembuatan batik dengan teknik colet yang cukup mudah dan bisa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu kegiatan mengapresiasi dan melestarikan budaya Indonesia bahkan menjadi ide bisnis untuk UMKM di Indonesia. Semoga materi yang disampaikan kali ini bisa bermanfaat untuk kalian. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H