Batik merupakan kain dengan motif tertentu, yang menggunakan lilin sebagai alat untuk menggambar motif. Di zaman ini motif batik pun beragam, bukan hanya corak yang tradisional tetapi batik juga punya corak modern loh!Â
Corak pada batik modern sendiri tidak mengandung makna khusus, dan tidak mencerminkan khas asal daerah. Ciri-ciri ini tentunya berbanding terbalik dengan batik tradisional yang coraknya mencerminkan asal daerah dan memiliki makna khusus. Kali ini kita akan mempelajari bagaimana pembuatan sarung bantal batik bercorak kombinasi dengan menggunakan teknik colet.
1. Persiapkan Alat dan BahanÂ
Alat-alat yang diperlukan adalah canting dan kompor listrik, atau bisa juga menggunakan canting elektrik yang penggunaannya lebih mudah. Selain itu kita juga harus mempersiapkan kuas dan wadah untuk mewarnai motif, serta sarung tangan untuk melindungi tangan kita dari pewarna sintetis batik.Â
Untuk bahan yang perlu disiapkan adalah lilin malam, kain primisima, pewarna sintetis remasol, waterglass untuk mengunci warna, serta pewarna sintetis naphtol AS-BO dan garam merah B. Alat dan bahan ini bisa kalian temukan dengan mudah dengan harga yang cukup terjangkau.
2. Menggambar Pola BatikÂ
Batik kali ini merupakan penggabungan motif batik Simbut dengan batik Datulaya dari Banten. Motif Simbut berbentuk daun yang menyerupai daun talas. Sementara motif Datulaya memiliki dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam pigura sulur-sulur daun.Â
Kedua motif ini dikomposisikan dengan baik sehingga dapat menghasilkan suatu motif batik baru yang menarik. Motif ini digambar pada kertas roti agar mempermudah proses pemindahan motif ke kain nantinya.
 3. Memindahkan Pola ke Kain dan Mewarnai Pola
Gunakan canting yang berisi lilin untuk menggambar pola pada kain. Setelah semua pola digambar pada kain, beri warna pada pola yang diinginkan. Warna yang digunakan untuk pola adalah pewarna remasol yang telah dicampurkan waterglass.Â
Waterglass ini berguna untuk mengunci warna, sehingga pada saat terkena air tidak mudah luntur. Kemudian tutup bagian yang telah diwarnai dengan menggunakan malam sehingga saat dicelupkan ke larutan pewarna naphtol, warna nya tidak tercampur.Â
Setelah proses pewarnaan pola selesai, siapkan 3 wadah besar, wadah pertama diisi dengan 2-liter air biasa, wadah kedua diisi dengan air dingin yang dicampur dengan garam merah B 2-liter, dan wadah ketiga disii dengan air panas 0,5-liter ditambah dengan air biasa 1,5-liter yang dicampur dengan pewarna napthol AS-BO.Â
4. Mewarnai Batik dengan Pewarna NaptholÂ
Celupkan kain ke air biasa agar pori-pori kain terbuka. Hal ini bertujuan agar warna mudah untuk diserap. Lalu, celupkan kain ke larutan pewarna napthol AS-BO secara merata, kemudian celupkan ke larutan garam merah B sehingga warna napthol muncul.Â
Celupkan kembali kain ke air biasa, dan ulangi proses pewarnaan ini satu kali lagi agar warna pada batik menjadi lebih pekat. Setelah proses pewarnaan selesai, tuang air mendidih agar lilin yang masih menempel pada kain dapat hilang dan bersih dari lilin. Jemurlah kain hingga kering.
5. Pembuatan Kain Batik Menjadi Sarung BantalÂ
Setelah kain sudah kering, jahit kain sesuai dengan ukuran bantal. Kalian bisa menggunakan risleting Jepang yang dijahit pada kain agar bisa membuka dan menutup dengan mudah saat sarung diisi dengan bantal. Â
6. Hasil AkhirÂ
Demikian langkah-langkah pembuatan batik dengan teknik colet yang cukup mudah dan bisa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu kegiatan mengapresiasi dan melestarikan budaya Indonesia bahkan menjadi ide bisnis untuk UMKM di Indonesia. Semoga materi yang disampaikan kali ini bisa bermanfaat untuk kalian. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H