Dari museum Perumusan Naskah Proklamasi, saya melanjutkan ke Museum Kebangkitan Nasional yang terletak di Kawasan Pasar Senen, Jakarta pusat.
Museum ini dulunya Gedung Stovia, tempat para pemuda Indonesia belajar ilmu kedokteran. Di tempat ini merupakan titik balik politik etis. yaitu perjuangan bukan lagi dengan senjata melainkan lewat pendidikan. perjuangan dengan diplomasi dan perundingan.
Pemerintah memberi kesempatan anak-anak  pribumi yang menyelesaikan pendidikan dasar melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi seperti opleiding school for inlandse ambtenaren dan school opleiding van inlandsche Artsen (STOVIA) sekolah kedokteran.Â
Gedung Stovia adalah tempat belajar ilmu kedokteran dan asrama. Sekarang menjadi Museum kebangkutan Nasional. Jika masuk dari pintu utama, maka sebelah kiri berisi dokumentasi [perjalanan sejarah kebangsaan. Berupa lukisan, diorama dan barang-barang sejarah.
Sementara sebelah kanan, bekas kelas-kelas yang sudah tidak terpakai. Masuk ke dalam, ada ruang tetaer, ada ruang untuk pertemuan/pertunjukan. Dengan taman-taman yang luas. Di sini, kita diingatkan pada perjuangan gerakan pemuda kedaerah sebelum bersatu lewat Sumpah pemuda 28 oktober 1928. Â
Dulunya tempat ini sebuah hotel yang diambil alih . Di tempat ini, masih tersimpan Mobil RI 1, meja tempat Bung Hatta bekerja, Diorama yang menggambarkan perjuangan hingga proklamasi kemerdekaan NKRI 1945.
Pesan bung Karno- Jas Merah-Jangan Pernah melupakan Sejarah. Dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H