Dan ini hasil obrolan langsung saya dan lima blogger dengan JERO Wacik di Rumah Tahanan Cipinang. Telepas kasus apapun yang sedang dihadapi JERO WACIK, saya senang bisa bertemu dan bericara langsung dengan beliau. Dan inilah yang kami bicarakan.
- Acara ulang tahun istri Jero Wacik di Hotel Dharmawangsa Jakarta, sebesar Rp 619.026.583 (enam ratus sembilan belas juta dua puluh enam ribu lima ratus delapan puluh tiga rupiah)
Saya mempertanyakan dan ini jawaban JERO WACIK. Dana itu dibayarakan kementerian ESDM selaku salah satu sponsor kegiatan Yayasan Sulam Indonesia yang diketuai Istri JERO WACIK. Saat itu kegiatannya adalah peluncuran Buku Sulam Indonesia, yang berisi cerita, sejarah dan koleksi sulam seluruh nusantara.
Saat itu Ibu Ani Yudhoyono, selaku istri presiden yang meresmikan peluncuran buku tersebut. Menteri Marie Elka Pangestu juga datang dan memberi kata sambutan. Dihadiri banyak undangan dan perwakilan UMKM se Indonesia.
Adalah benar tanggal 10 April. Tanggal berdirinya Yayasan Sulam Indonesia adalah hari ulang tahun istri JERO WACIK. Tapi pada saat peluncuran Buku Sulam Indonesia tidak ada kaitannya dengan ultah istri beliau.
Adalah benar, usai acara keluarga beliau menginap di Hotel Darmawangsa, melakukan tiup lilin dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
- Pada 24 April 2012, giliran Jero yang menggunakan uang negara untuk merayakan ulang tahunnya. Biaya acara tersebut sejumlah Rp 379.065.174.
Jero juga menggunakan uang DOM untuk membiayai berbagai acara pribadinya, antara lain acara makan malam di Hotel Dharmawangsa dan peluncuran buku berjudul Jero Wacik di Mata 100 Tokoh.
Pak Jero Wacik selaku menteri ESDM, otomatis menjadi Chairman of Commisioner di hotel tersebut. Bukan karena seorang Jero Wacik tapi itu berlaku sejak Menteri Energi Pak Subroto dan Pak Purnomo. Sebagai Chairman of Commisioner Hotel Darmawangsa, Jero Wacik bisa menggunakan secara GRATIS.
- Ngaben di Bali
- Jalan-jalan ke luar negeri dan belanja
Adalah benar JERO WACIK mengambil uang dari dana DOM, semua pengambilannya ditandai dalam bentuk kwitansi di atas materai rp. 6.000 dan di tanda tangani beliau. Apakah benar digunakan untuk keperluan pribadi, (poin 2 dan 3) perlu bukti, data yang lebih banyak dan lebih akurat lagi. Ini bisa di telusuri semua kegiatan JERO WACIK.
- Dikasih ke Daniel Sparringa, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Total uang yang diterimanya sebesar Rp 637 juta.
Mengapa Jero Wacik mau memberikan dana yang katanya untuk urusan Communication Publik dan pencitraan presiden? Bukankah berarti Daniel juga perlu mempertanggung jawabkan Rp. 637 juta untuk apa?
- Pencitraan di "Indopos", Uang yang dibayarkan Kementerian ESDM sebesar Rp 2 miliar.
Jika Indopost tidak menjalani kesepakatan, bukankah uangnya harusnya dikembalikan? Terima 2 M dari 3 M yang disepakati dengan perjanjian abal-abalan tapi perjanjian berakhir karena baru 3 bulan tidak ada kelanjutannya. Menurut Jero Wacik, setiap kementerian memiliki dana untuk Pencitraan. Karena sekarang iklimnya keterbukaan, kementerian ESDM mengadakan perjanjian dengan Indopos guna menyiarkan informasi terkait kegiatan yang dilakukan JERO WACIK selaku menteri ESDM dan semua kegiatan kementerian ESDM, jadi bukan untuk “pribadi” Jero Wacik. Siapa sih gini hari yang nggak membuat kerja sama dengan media?
- Pijat tiga kali seminggu. Mantan ajudan Jero, Jemmy Alexander, mengaku dirinya rutin diberi uang sebesar Rp 10 juta per minggu untuk menunjang kegiatan sehari-hari Jero untuk makan dan kegiatan setelah lembur bekerja. Biaya yang dikeluarkan Jero untuk pijat sebesar Rp 2 juta per minggu.
Benarkah uang itu diambil dari Dana Operasional Menteri? Kok bagian keuangan mengeluarkan dana kalau digunakan untuk kepentingan pribadi? Apa gaji mentri ESDM nggak cukup untuk membayar biaya pijat atau main golf? Bagaimana kalau main golf adalah bagian dari lobi-lobi terkait hal yang bisa menjadi masukan bagi kementrian ESDM?
- Tiket konser Lady Gaga dan Stevie Wonder.