Part 3
***
Menuju Rumah
Saat menelusuri jalan, tiba-tiba hujan datang. Akhirnya, kuputuskan menghentikan langkah kakiku di sebuah teras rumah warga. Sambil menunggu hujan reda, kucoba mencari kesibukan dengan sedikit bernyanyi.
Â
I can only imagine
Saya hanya bisa membayangkan
What it will be like
Seperti apa jadinya
When I walk by your side
Saat aku berjalan di sisimu
I can only imagine
Saya hanya bisa membayangkan
What my eyes will see
Apa yang akan dilihat mataku
When your face is before me
Saat wajahmu ada di hadapanku
I can only imagine
Saya hanya bisa membayangkan
I can only imagine...
Saya hanya bisa membayangkan...
Dan tak terasa akhirnya hujan pun reda, kutelusuri jalan dengan derap langkah kaki perlahan menuju tempat penungguan angkot. Saat itu, aku melihat sosok lelaki dengan perawakannya yang hampir kukenal berhenti tepat di sisiku.
"Hei, eh..sepertinya aku mengenalimu. Bukannya kamu itu gadis yang tadi menabrakku di sekolah, ya?" tanya dia memastikanku
" e..e.. iya ka, maaf" jawabku canggung
"heheh..tidak apa-apa, oh iya kamu ngapain di sini sendirian? Tanya dia
"aku lagi nungguin angkot, ka" ucapku