Aku, terkejut dalam rahang ketakutan.
Guntur, seru yang memecah keheningan malam,
Dalam redupnya cahaya, aku merunduk ketakutan.
Lindungan selimut, menjadi tempatku bersembunyi,
Dari dentingan suara, yang menggertak kesunyian.
Aku menyukai hujan, pelukan hangatnya,
Namun, guntur membawa ketegangan tak terduga.
Dua sisi matahari terbenam, dalam hatiku beradu,
Hujan memang indah, guntur tetap menakutkan.
Mungkin, suatu saat aku bisa merangkul keduanya,
Hujan dan guntur, dalam tarian harmoni.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!