b. Pergantian komunikasi satu arah kepada keterlibatan masyarakat. Ini dapat ditempuh melalui proses komunikasi yang mempromosikan keterlibatan sipil melalui dialog. Masyarakat dijelaskan secara rinci mengenai masalah dan risiko, kemudian dimintai tanggapan mengenai isu. Dalam proses pengambilang keputusan baiknya bermusyawarah terlebih dahulu, untuk secara demokratis mengembangkan kebijakan pemerintah yang mengakui hubungan antara rasionalitas sosial dan keterlibatan publik.
c. Menciptakan masyarakat yang berkelanjutan secara ekologis perlu dilakukan dengan mendorong tingkat refleksi masyarakat akan lingkungan sekitar. Yang terjadi saat ini adalah penggabungan antara pesan ancaman dan peluang, mimpi buruk dan mimpi. Kondisi semacam itu tidak membawa kita pada sebuah pencerahan. Kita harus sadar bahwa kuncinya terletak pada keterlibatan warga untuk dapat memobilisasi gerakan menuju perubahan sosial.
Â
Daftar Pustaka:
Brulle, R. J. (2010). From environmental campaigns to advancing the public dialogue: environmental communication for civic engagement. Environmental Communications, 1-12.
Cahyono, J. B. S. B. (2008). Membangun budaya keselamatan pasien dalam praktik kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H