DIFERENSIASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN
Dibuat olehÂ
Elisabeth Jilia Rosaria
Artikel ini akan membahas beberapa karakteristik peserta didik yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran diferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas agar dapat memenuhi kebutuhan belajar individu setiap siswa. Hal ini dilakukan dengan membedakan konten, proses, dan produk pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. Prinsipnya, tujuan pembelajaran tetap sama, namun bahan terbuka, penilaian, dan metode penyajiannya dapat berbeda. Pembelajaran diferensiasi memungkinkan setiap guru untuk bertemu dan berinteraksi dengan siswa pada tingkat yang sebanding, menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar  murid.  Guru  memfasilitasi  murid  sesuai  dengan  kebutuhannya,  karena  setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang  sama. Dalam  menerapkan  pembelajaran  berdiferensiasi  guru  perlu  memikirkan tindakan  yang  masuk  akal  yang  nantinya  akan  diambil,  karena  pembelajaran berdiferensiasi  tidak  berarti  pembelajaran  dengan  memberikan  perlakuan  atau  tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar. (Modul  guru  Penggerak  Paket  Modul  2  Pembelajaran  berpihak  pada  murid. Kemendikbud Rset dan teknologi, tahun 2022)
Pembelajaran diferensiasi memiliki beberapa manfaat, antara lain pertumbuhan yang sama bagi semua siswa, penciptaan pembelajaran yang dipersonalisasi, dan pembelajaran yang menyenangkan. Namun penerapan pembelajaran juga memiliki tantangan, seperti memerlukan banyak tahapan, evaluasi awal, perencanaan konten, metode pengajaran, serta penilaian berkelanjutan. Selain itu, diperlukan akses ke berbagai sumber daya serta materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.
Karakteristik  peserta  didik  didefinisikan  sebagai ciri  dari  kualitas  perorangan  peserta  didik  yang  ada  pada  umumnya meliputi  antara  lain  kemampuan  akademik,  usia  dan  tingkat kedewasaan,  motivasi    terhadap  mata  pelajaran,  pengalaman, keterampilan, psikomotorik, kemampuan kerjasama, serta kemampuan sosial (Atwi Suparman, 2001: 123).
Pembelajaran yang efektif tidak hanya memerlukan guru yang kompeten tetapi juga memperhatikan perbedaan karakteristik peserta didik. Setiap siswa memiliki gaya belajar, kecepatan pemahaman, dan preferensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diferensiasi pembelajaran menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap individu.Â
Gaya Belajar : Peserta didik memiliki gaya belajar yang beragam, seperti visual, auditori, kinestetik, atau gabungan dari ketiganya. Guru perlu menyadari perbedaan ini dan mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran dalam pengajarannya. Misalnya, menggunakan gambar atau diagram untuk siswa visual, penggunaan audio atau percakapan untuk siswa auditori, dan kegiatan fisik untuk siswa kinestetik.
Tingkat Pemahaman : Setiap siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda terhadap materi pelajaran. Dalam hal ini, guru perlu memahami tingkat penguasaan siswa terhadap materi sebelumnya dan memberikan bantuan tambahan atau tantangan sesuai kebutuhan masing-masing. Penggunaan tes formatif dan feedback konstruktif dapat membantu guru memahami sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Kecepatan Belajar :Â Tingkat kecepatan belajar juga menjadi faktor kunci dalam diferensiasi pembelajaran. Ada siswa yang belajar lebih cepat daripada yang lain atau sebaliknya. Guru dapat memberikan materi tambahan atau pengulangan kepada siswa yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami konsep tertentu. Sebaliknya, siswa yang lebih cepat belajar dapat diberikan tugas-tugas tambahan atau proyek-proyek berbasis penelitian.
Minat dan Motivasi : Karakteristik peserta didik yang tidak kalah penting adalah minat dan motivasi. Siswa yang tertarik pada suatu topik cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk belajar. Guru dapat memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah, atau mengintegrasikan teknologi yang menarik.
Keterampilan Kolaborasi dan Kemandirian :Â Penting juga untuk mengidentifikasi tingkat keterampilan kolaborasi dan kemandirian peserta didik. Beberapa siswa mungkin lebih suka bekerja secara mandiri, sementara yang lain lebih suka bekerja dalam kelompok. Dalam pembelajaran diferensiasi, guru dapat menyusun kegiatan yang memungkinkan siswa mengembangkan kedua jenis keterampilan ini.
Diferensiasi karakteristik peserta didik dalam pembelajaran tidak hanya memperhatikan perbedaan individu, tetapi juga menciptakan ruang bagi setiap siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka. Melalui pendekatan diferensiasi, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, menantang, dan memotivasi setiap siswa untuk mencapai kesuksesan akademis dan pengembangan pribadi mereka.
Referensi
Taufik, A. (2019). Karakteristik peserta didik. El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman , 16 (01), 1-13.
Mahfudz, M. S. (2023). Pembelajaran Berdiferesiasi Dan Penerapannya. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(2), 533-543.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H