Kata "sel" bukanlah hal yang asing di telinga kita. Tentunya pada pelajaran biologi kita sudah sering mendengar kata tersebut. Sel berasal dari bahasa Latin "cellula" yang berarti ruangan kecil. Namun secara umum sel dikenal sebagai unit biologis dan fungsional dari semua organisme makhluk hidup. Setiap sel mempunyai struktur dan fungsi yang jelas untuk menjaga kelangsungan aktivitas kehidupan. Bagian-bagian dari sel disebut organel sel yang memiliki fungsi berbeda - beda.
Penemuan sel ini bermula saat Anton van Leeuwenhoek menemukan mikroskop. Dengan penemuan mikroskop ini para ilmuwan dapat melihat benda-benda mikroskopis. Ilmuwan Inggris yang bernama Robert Hooke mencoba sebuah pengamatan pada sel gabus pada tahun 1665. Ia mengamati irisan-irisan tipis gabus  yang memiliki ruangan kecil kosong dan menamakannya dengan sel. Yang sebenarnya ia lihat adalah dinding sel kosong yang melingkupi sel - sel mati pada gabus yang berasal dari kulit pohon ek. Robert Hooke yang menjadi ilmuwan yang pertama kai menemukan sel.
Penemuan tentang sel mulai berkembang ketika Antonie van Leeuwenhoek menjadi orang yang pertama kali melihat sel hidup pada tahun 1674. Ia berhasil meliat benda - benda aneh yang terdapat dalam setetes air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop sederhana rancangannya. Yang ia amati adalah Spirogyra dan bakteri. Setelah penemuan ini para ilmuwan pun berlomba-lomba untuk mencaritahu tentang sel.
Pada tahun 1804-1881 dan 1810-1882 Mathias Schleiden dan Theodor Schwann membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup. Scleiden mengamati sel tumbuhan dan Schwann mengamati sel hewan. Merekalah yang menemukan teori sel.
Menurut Schwann, jaringan tersusun atas sel-sel dalam cara yag bervariasi dan sel yang bervariasi, sedangkan Schleiden mengemukakan dalam teori sel bahwa setiap sel memiliki dua fungsi. Dua fungsi yang dimaksudkan olehnya adalah mempertahankan perkembangannya dan yang lainnya hanya penyusun, sehingga didalamnya terjadi kerja sama atau sebuah simbiosis mutualisme menjadi bagian dari rganisme mahkluk hidup.
 Beberapa tahun setelah mereka, Rudolph Virchow pada tahun 1958 mengungkapkan bahwa setiap organisme yang hidup adalah gabungan dari unit vital dan setiap penyusun tersebut memiliki seluruh ciri -- ciri kehidupan (Makhluk hidup). Rudolph adalah orang pertama yang menemukan sel -- sel leukemia. Dia adalah orang pertama yang menerima dan menjiplak hasil kerja Robert Remak yang menyatakan asal usul sel adalah pembagian unsur sebelumnya. Teorinya ia tuangkan dalam epigram Omnis cellula e cellulayang memiliki arti setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Epigram ini diterbitkannya pada tahun 1858. Dengan pernyataan Rudolph inilah teori tentang sel yang diungkapkan oleh Mathias Schleiden dan Theodor Schwann lengkap sudah. Schwann menyimpulkan penelitiannya mengenai perkemabngan jaringan dan teori sel dalam karyanya. Karyanya adalah Mikroskopische Untersuchungen ueber die Uebereinstimmung in der Struktur und dem Wachstum der Thiere und Pflanzen (1839; Penelitian tentang Kesamaan Struktur dan Pertumbuhan Hewan dan Tanaman, 1847).
Teori sel yang pertama adalah bahwa semua organisme tersusun atas sel atau sel-sel. Teori yang kedua adalah bahwa sel merupakan unit dasar kehidupan. Sel ini menyususn jaringan dan organ. Mereka saling melakukan interaksi untuk mengjasilkan sebuah organisme. Unit dasar di sini menyangkut tentang struktural (ukuran sel), fungsional (fungsi/kinerja sel) dan hereditas (keturunan / pewarisan sifat). Teori yang keriga adalah teori yang diungkapkan oleh Rudolph Virchow yaitu bahwa sel yang baru berasal dari sel yang sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa sel mengalami pembelahan. Setiap sel membelah diri untuk memproduksi dua atau lebih sel anakan dan dua sel dapat bergabung membentuk zigot.
Pada mulanya diyakini bahwa setiap makhluk hidup disusun oleh makhluk bersel satu yang sangat sederhana, yaitu bakteri  prokariotik. Namun lambat laun sekitar tahun 1970 orang -- orang percaya bahwa sel eukariotik dapat ada karena evolusi dari sel prokariotik. Yang dimaksudkan adalah organel sel yang ada dalam prokariotik lama -- kelamaan berkembang menjadi lebih kompleks. Konsep ini berubah setelah teori yang diungkapkan oleh Lynn Margulins dari Universitas Boston. Ia membuktikan sebuah teori yang selama ini diabaikan. Teori ini dinamakan teori endosimbiosis yang berarti adanya hubungan atau interaksi yang ada di dalam sel. Lynn menemukan kalau beberapa organel dulunya adalah sel tersendiri. Organel yang dimaksudkan oleh Lynn adalah mitokondria dan kloropas. Jika di-zoommitokonrida dan kloroplas memiliki DNA yang masih sirkuler. Diduga juga bahwa bergabungnya endosimbion lain, terutama Cyanobacteria, menyebabkan organisme eukariot heterotrof yang ada pada masa awal berubah menjadi organisme autotrof fotosintetik sekrang, yaitu alga dan tumbuhan hijau. Jadi, dapat disimpulkan jika sel disisipi oleh kloroplas dan mitokondria maka akan menjadi alga atau tumbuhan hijau, sedangkan sel yang hanya disisipi oleh mitokondria saja akan menjadi hewan atau organisme yang tidak dapat melakukan fotosintesis.Â
Seperti yang sudah dikatakan di atas, bagian-bagian sel disebut dengan organel sel yang memiliki fungsinya masing -- masing.
- Dinding Sel
Dinding sel memiliki ketebalan 0,1 m hingga beberapa mikrometer. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga. Dinding sel ini berguna untuk melindungi sel dan juga berguna untuk mempertahankan bentuk sel. Dinding sel dapat mencegah penyerapan air yang berlebihan.
- Membran Plasma