Pelatihan Menulis Puisi Berbasis Video di Media Pembelajaran Interaktif di SDK Mater Dei Pamulang
7-9 September 2022
Pamulang, 7-9 September 2022 – Dalam upaya untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui penggunaan teknologi dalam pembelajaran, SDK Mater Dei Pamulang menyelenggarakan pelatihan menulis puisi berbasis video di media pembelajaran interaktif. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dengan tujuan utama untuk mengenalkan siswa pada metode menulis puisi yang tidak hanya mengandalkan teks, tetapi juga mengintegrasikan media visual yang dapat merangsang imajinasi dan kreativitas mereka.
Sebagai salah satu anggota tim yang berperan dalam menyusun proposal kegiatan ini, saya, Elisabet Hana Kartika Lana, merasa terhormat dapat terlibat langsung dalam proses pelatihan ini. Dalam kesempatan tersebut, saya bertanggung jawab untuk mengajarkan para siswa teknik-teknik dasar menulis puisi yang menarik, mengasah keterampilan ekspresif mereka, dan mengenalkan mereka pada penggunaan video sebagai alat untuk memperkaya puisi mereka.
Pelatihan ini dimulai dengan pengenalan konsep puisi kepada siswa, diikuti dengan teknik menulis yang mudah dipahami, tetapi tetap dapat menghasilkan puisi yang menyentuh dan kreatif. Saya memberikan berbagai contoh puisi yang menggunakan tema kehidupan sehari-hari, seperti alam, perasaan, dan pengalaman pribadi. Siswa diajak untuk menghubungkan kata-kata dengan perasaan mereka sendiri, sehingga mereka dapat menulis dengan lebih autentik.
Namun, yang membedakan pelatihan ini adalah penggunaan video sebagai media pembelajaran. Saya mengajarkan siswa cara membuat video pendek yang merekam proses kreatif mereka dalam menulis dan membaca puisi. Setiap siswa diberi kesempatan untuk membuat video di mana mereka membacakan puisi yang telah mereka tulis, disertai dengan visualisasi yang mereka buat sendiri. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar menulis, tetapi juga berlatih berbicara di depan kamera dan menggunakan teknologi untuk mengkomunikasikan pesan mereka secara efektif.
Antusiasme siswa sangat terlihat selama pelatihan. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan kegembiraannya karena dapat belajar sesuatu yang baru—menulis puisi sambil menggunakan teknologi digital yang sudah sangat dekat dengan keseharian mereka. Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan teknik menulis, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan presentasi melalui video. Keberhasilan pelatihan ini terlihat dari karya-karya puisi yang ditulis siswa, yang tidak hanya indah tetapi juga penuh makna.
Selama tiga hari tersebut, saya bersama tim pengajar lainnya, yang turut serta dalam merancang dan melaksanakan pelatihan, memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan didorong untuk bereksplorasi secara maksimal dalam menulis dan berkarya. Para guru di SDK Mater Dei Pamulang juga menyambut positif kegiatan ini, mengapresiasi cara baru dalam memperkenalkan puisi kepada siswa dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
8-10 Mei 2023
Setelah sukses dengan pelatihan menulis puisi berbasis video, saya kembali mengunjungi SDK Mater Dei Pamulang pada 8-10 Mei 2023, kali ini dengan tujuan mengedukasi siswa tentang cerita rakyat Indonesia. Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang saya lakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal melalui cerita rakyat yang kaya akan pesan moral.
Sebagai penyusun proposal dan pengampu kegiatan, saya merancang program ini untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia, yang selama ini seringkali terpinggirkan oleh perkembangan teknologi dan budaya pop. Dalam sesi ini, saya mengajak siswa untuk mengenal cerita-cerita legendaris seperti "Legenda Sangkuriang", "Cerita Si Malin Kundang", dan berbagai cerita lainnya yang sarat akan nilai budaya dan moral yang bisa menjadi pedoman hidup.
Salah satu pendekatan yang saya gunakan adalah dengan mengajarkan cara mendongeng. Saya tidak hanya bercerita, tetapi juga melibatkan siswa dalam setiap langkah cerita tersebut. Siswa diminta untuk berimajinasi dan menginterpretasikan cerita rakyat dengan cara mereka sendiri, lalu menceritakan kembali versi mereka. Selain itu, mereka diajak untuk membuat kelompok kecil dan menciptakan cerita rakyat baru yang terinspirasi oleh cerita-cerita tradisional.
Selain mendongeng, saya juga menggunakan metode diskusi interaktif untuk menggali pemahaman siswa tentang pesan moral dalam setiap cerita rakyat. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat dan bagaimana nilai-nilai tersebut relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Pendekatan ini bertujuan agar siswa tidak hanya mengingat cerita, tetapi juga memahami esensi dari cerita tersebut sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Saya juga menyarankan penggunaan media visual untuk membantu siswa dalam menggambarkan cerita yang mereka buat atau ceritakan. Ini membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan visual dan kreatifitas yang sangat penting di era digital ini.
Pengabdian masyarakat ini berlangsung dengan sangat baik, dengan banyak siswa yang antusias dan aktif dalam setiap sesi. Para guru dan orang tua siswa juga memberikan dukungan penuh, mengapresiasi inisiatif untuk melestarikan cerita rakyat melalui metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Kegiatan ini berhasil memperkenalkan cerita rakyat kepada generasi muda, sekaligus meningkatkan rasa cinta mereka terhadap budaya dan warisan Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI