Mohon tunggu...
Elisabet Elfadani
Elisabet Elfadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Jember/Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Ilmu Hubungan Internasional

aku suka menonton film dan travel ke beberapa daerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negara Bak Surga Dunia Kini Mengalami Resesi, Meninjau Teori Merkantilisme dalam Resesi Negara Swiss

12 Maret 2023   21:12 Diperbarui: 12 Maret 2023   21:17 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid -19 merupakan wabah penyakit terbesar dan hampir seluruh dunia terdampak wabah ini. tahun 2020 merupakan awal mula terjangkitnya wabah ini yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China. Tak butuh waktu lama wabah ini menular begitu cepat hingga pada akhirnya hampir seluruh dunia terjangkit wabah ini. 

Terjadinya pandemi ini dengan hampir 2 tahun lama nya wabah ini tersebar mengakibatkan terjadinya resesi secara besar di berbagai negara. Penurunan ekonomi dunia anjlok secara drastis ketika terjadinya pandemi Covid-19. 

Salah satunya negara bak surgawi yakni Swiss. Swiss mengalami resesi kuartal II setelah sebelumnya telah mengalami resesi pada Kuartal I. Selama pandemi covid -19 masih belum diselesaikan maka terjadi pertumbuhan ekonomi internasional secara besar. 

Hal ini disebabkan adanya penurunan kinerja para pekerja dan menurunnya angka kebutuhan domestik negara sehingga pemasukan suatu negara secara mendadak berhenti dengan pengeluaran yang cukup banyak.

Swisss harus mengalami resesi setelah terjadinya pertumbuhan ekonomi akibat Covid-19, ia harus mengalami penurunan sebesar -8,2% pada kuartal II. Negara bak surgawi ini telah mengalami dua kali resesi pada perekonomian negaranya. 

Tercatat pada tahun 2020 kuartal I Swiss pertama kali mengalami resesi sebesar 2,6% dilanjutkan hingga tahun 2022 resesi negara Swiss masih berlanjut secara berturut-turut hingga pada akhirnya mencapai angka -8,2%. Menurut SECO hal ini tercatat sebagai resesi terbesar sejak terjadi pencatatan kuartal pada tahun 1980. Resesi yang terjadi pada Kuartal II lebih besar kerugiannya dibandingkan resesi kuartal I. 

Hal ini disebabkan virus corona atau Covid-19 yang tersebar di negara Swiss secara cepat dengan demikian banyaknya sektor perusahan maupun pariwisata harus berhenti hingga wabah ini dapat dicegah. 

Kasus Covid-19 telah menelan korban setidaknya sebesar 40 ribu warga positif terjangkit virus ini dengan catatan sebanyak 1.700 warga meninggal dunia akibat Covid-19 akibatnya terjadi pembatasan pekerjaan untuk meminimalisir terjangkitnya wabah Covid-19. Hal ini menyebabkan salah satu terjadinya penurunan ekonomi negara hingga menyebabkan penurunan ekonomi negara.

Terbatasnya kegiatan Sistem Impor -- Ekspor akibat Covid-19 menjadi salah satu penurunan ekonomi dunia untuk negara-negara yang melakukan ekspor tertinggi. 

Swiss merupakan salah satu negara yang melakukan sistem Ekspor tertinggi, perekonomiannya terbilang tumbuh ketika sistem Ekspornya berjalan dengan lancar namun ketika terjadinya resesi dunia semua kegiatan Impor-Ekspor dibatasi hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19 berskala besar dengan demikian Swiss harus menerima resesi perekonomian negaranya akibat pembatasan sistem Ekspornya dalam jangka panjang. 

Ditengah polemik wabah Covid-19 pastinya sektor farmasi yang menjadi acuan negara untuk meningkatkan perekonomian negaranya. Wabah ini pastinya menyerang kesehatan masyarakat negara sehingga pastinya negara membutuhkan transaksi dalam bidang farmasi untuk mengobati pasien-pasien yang terjangkit Covid-19. 

Sistem farmasi Swiss berjalan dengan baik dan diperketat untuk membantu mengurangi resesi di negaranya. Penjualan obat-obatan lebih diprioritaskan dan mengupayakan untuk meningkatkan penjualan pasarnya. Penjualan pada sistem farmasi ini merupakan sebuah bentuk upaya negara Swiss dalam mencegah terjadinya penurunan ekonomi secara besar dalam bidang manufaktur.

Dalam dunia Ekonomi kasus ini dapat dikaitkan dengan Teori  Merkantilis , Teori  ini merupakan Teori  tertua dalam dunia ekonomi internasional. Merkantilis  sendiri merupakan Teori  yang "memaksa" atau suatu negara yang mengupayakan bagaimana kekuasaan dan kekayaan negara tetap bertahan. Kekayaan dan kekuasaan merupakan bentuk peran negara yang membantu negara untuk melakukan pembangunan negara dan mensejaterakan masyarakatnya. 

Dalam Teori  Merkantilis  pemerintah harus menjadi aktor utama dalam menjalankan tujuan Merkantilis  yaitu kekuaatan dan kekayaan. Hal ini dikarenakan pemerintah merupakan aktor yang dapat menciptakan kebijakan perekonomian negara. Merkantilis me sendiri menjelaskan bahwa negara dapat mempertahankan perekonomian negaranya salah satunya dengan melakukan sistem Impor dan Eskpor. 

Terutama dalam sistem Ekspor negara harus mendorong sistem Eskpor lebih tinggi daripada Impor karena Ekspor membantu perekonomian negara naik secara cepat. Hal ini telah dilakukan pertama kali oleh bangsa Eropa yang mana mereka melakukan sistem perdagangan internasional, mengirimkan barang-barang yang telah diproduksi dan dikirim kepada negara yang menerima (Importir). 

Teori  Merkantilis  pada dasarnya menjelaskan bahwa semua perekonomian negara sangat bergantung dengan kebijakan pemerintah negara itu sendiri. Bagaimana perdagangan mereka dapat berjalan dengan baik hal ini pastinya menguntungkan bagi negara jika perekonomian melembung tinggi akibat berhasilnya sistem perdagangan antar negara.

Swiss jika ditinjau dalam sudut pandang Teori  Merkantilis  maka sebenarnya Swiss terbilang gagal dalam mempertahankan kedudukan perekonomian negaranya. 

Swiss merupakan negara maju di Eropa, negara yang memiliki kekayaan dan keindahan alam yang begitu luar biasa, Siapa sangka jika negara bak surga dunia ini harus mengalami resesi ekonomi setelah sekian lama negara ini dianggap sebagai negara yang sejahtera dan memakmurkan warganya. Swiss juga dikenal dalam bidang pariwisata yang paling diminati untuk di kunjungi oleh para turis manca negara karena lingkungannya yang begitu indah layaknya surga dunia . Hal ini pastinya juga menjadi salah satu pencapaian Swiss dalam meningkatkan perekonomian negaranya. 

Adapun sistem Ekspor yang sebelumnya berjalan dengan baik dan lancar namun ketika datangnya pandemi Covid-19 sistem ini harus dibatasi untuk mencegah terjadinya Covid-19. Berhentinya aktifitas bidang pariwisata, pemberhentian pekerja dalam jangka panjang, sistem Ekspor dibatasi menyebabkan Swiss harus mengalami resesi dalam jangka 2 kuartal berturut-turut. Maka dapat dikatakan resesi dunia akibat Covid-19 telah merugikan negara Swiss yang sebelumnya tidak pernah mengalami resesi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun