Sistem farmasi Swiss berjalan dengan baik dan diperketat untuk membantu mengurangi resesi di negaranya. Penjualan obat-obatan lebih diprioritaskan dan mengupayakan untuk meningkatkan penjualan pasarnya. Penjualan pada sistem farmasi ini merupakan sebuah bentuk upaya negara Swiss dalam mencegah terjadinya penurunan ekonomi secara besar dalam bidang manufaktur.
Dalam dunia Ekonomi kasus ini dapat dikaitkan dengan Teori  Merkantilis , Teori  ini merupakan Teori  tertua dalam dunia ekonomi internasional. Merkantilis  sendiri merupakan Teori  yang "memaksa" atau suatu negara yang mengupayakan bagaimana kekuasaan dan kekayaan negara tetap bertahan. Kekayaan dan kekuasaan merupakan bentuk peran negara yang membantu negara untuk melakukan pembangunan negara dan mensejaterakan masyarakatnya.Â
Dalam Teori  Merkantilis  pemerintah harus menjadi aktor utama dalam menjalankan tujuan Merkantilis  yaitu kekuaatan dan kekayaan. Hal ini dikarenakan pemerintah merupakan aktor yang dapat menciptakan kebijakan perekonomian negara. Merkantilis me sendiri menjelaskan bahwa negara dapat mempertahankan perekonomian negaranya salah satunya dengan melakukan sistem Impor dan Eskpor.Â
Terutama dalam sistem Ekspor negara harus mendorong sistem Eskpor lebih tinggi daripada Impor karena Ekspor membantu perekonomian negara naik secara cepat. Hal ini telah dilakukan pertama kali oleh bangsa Eropa yang mana mereka melakukan sistem perdagangan internasional, mengirimkan barang-barang yang telah diproduksi dan dikirim kepada negara yang menerima (Importir).Â
Teori  Merkantilis  pada dasarnya menjelaskan bahwa semua perekonomian negara sangat bergantung dengan kebijakan pemerintah negara itu sendiri. Bagaimana perdagangan mereka dapat berjalan dengan baik hal ini pastinya menguntungkan bagi negara jika perekonomian melembung tinggi akibat berhasilnya sistem perdagangan antar negara.
Swiss jika ditinjau dalam sudut pandang Teori  Merkantilis  maka sebenarnya Swiss terbilang gagal dalam mempertahankan kedudukan perekonomian negaranya.Â
Swiss merupakan negara maju di Eropa, negara yang memiliki kekayaan dan keindahan alam yang begitu luar biasa, Siapa sangka jika negara bak surga dunia ini harus mengalami resesi ekonomi setelah sekian lama negara ini dianggap sebagai negara yang sejahtera dan memakmurkan warganya. Swiss juga dikenal dalam bidang pariwisata yang paling diminati untuk di kunjungi oleh para turis manca negara karena lingkungannya yang begitu indah layaknya surga dunia . Hal ini pastinya juga menjadi salah satu pencapaian Swiss dalam meningkatkan perekonomian negaranya.Â
Adapun sistem Ekspor yang sebelumnya berjalan dengan baik dan lancar namun ketika datangnya pandemi Covid-19 sistem ini harus dibatasi untuk mencegah terjadinya Covid-19. Berhentinya aktifitas bidang pariwisata, pemberhentian pekerja dalam jangka panjang, sistem Ekspor dibatasi menyebabkan Swiss harus mengalami resesi dalam jangka 2 kuartal berturut-turut. Maka dapat dikatakan resesi dunia akibat Covid-19 telah merugikan negara Swiss yang sebelumnya tidak pernah mengalami resesi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H