Perubahan media sangat signifikan mengikuti berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan media ini menunjukkan perbedaan antara media konvensional dengan media baru.
Pola konsumsi informasi masyarakat berubah menjadi aktif, di mana masyarakat tidak menerima mentah-mentah informasi dan mengonsumsi informasi sesuai kebutuhan masing-masing individu.
Perubahan tersebut mengakibatkan media harus bertransformasi pola produksinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumennya yang aktif tersebut.
Salah satu cara transformasi pola produksi media adalah bergabung dan  membentuk fungsi lain dengan media baru.
Media Konvensional vs. Media Baru
Perubahan yang paling terlihat adalah pada bagian medianya, di mana media konvensional data informasi disalurkan menggunakan media elektronik seperti TV dan radio, serta media cetak seperti koran dan majalah.
Sedangkan media baru data dan informasi disimpan dalam bentuk digital yang didistribusikan menggunakan internet. Media digital ini berupa media konvensional yang perangkatnya berkembang menjadi media digital. Seperti TV digital, radio streaming, portal berita online, dan media sosial.Â
Sisi Produksi Media
Bentuk media yang berbeda tersebut akan menghasilkan pola produksi yang berbeda. Berikut perkembangan media konvensional dan media baru, berdasarkan pola produksinya.
Informasi yang disediakan oleh media konvensional tidak bersifat aktual, dimana harus melewati proses yang panjang dan menunggu jadwal penayangan atau publikasi informasi.
Media konvensional bersifat one way communication atau media satu arah dan bersifat kaku, karena hanya sebagai penyampai informasi. Kelemahannya adalah informasi  yang telah dipublikasi tidak dapat diedit.Â
Sedangkan media baru lebih mudah diproduksi karena dibuat melalui platform media yang berbasis internet, dan bisa diperbaiki jika terdapat kesalahan di dalamnya.