Tapi ketika saya tiba di lantai (kalau tidak salah) 4, ternyata acara tersebut belum dimulai. Masih terlihat ramai didepan teaternya. Saya pun bergegas menuju registrasi untuk mendata ulang namaku.
Nama saya sudah terdaftar. Lalu saya diberikan sejenis kartu pos serta pamflet bagaimana cara mendaftar film yang kita buat ke dalam suatu aplikasi. Juga saya diberitahu ada makanan yang dapat dimakan terlebih dulu sebelum acara dimulai.
Oh iya, acara Screening & Diskusi ini diselenggarakan oleh Rangkai(dot)id di Kineforum, Taman Ismail Marzuki. Rangkai(dot) id adalah sejenis wadah digital berbayar untuk menonton online.
Acara ini terdiri dari pemutaran kompilasi video "Nakal" oleh Anggun Priambodo. Serta penayangan film oleh Anggun Priambodo berjudul Anjelir. Anggun Priambodo adalah seorang aktor dan sutradara berkebangsaan Indonesia (sumber: wikipedia.org).
Setelah dua acara tersebut usai, diadakanlah suatu diskusi antara Anggun Priambodo, Alexander Matius, juga dari Rangkai(dot)id.
Saya sangat senang mengikuti acara ini. Acara ini membuka wawasan saya mengenai film. Karena yang saya ketahui, film itu hanyalah film-film yang ada di televisi atau bioskop dengan durasi kurang lebih 1 - 2 jam, bahkan lebih.
Ternyata dugaan saya salah. Aliran seni film itu ternyata banyak. Dan film oleh Anggun Priambodo ini sangat unik. Saya menunggu adanya dialog atau narasi yang dilantunkan oleh para pemain yang ada dalam tayangan film tersebut. Tapi ditunggu-tunggu tidak ada. Sempat merasa sedikit bosan. Tapi justru disitulah keunikan film ini. Film Anjelir ini adalah aliran film pendek, tanpa narasi. Saya tidak tahu tepatnya apa jenis aliran film ini. Tapi saya suka. Unik.
Kesimpulan
Untuk diskusinya saya suka. Menarik untuk diikuti. Sangat membuat pandangan saya tentang film. Ternyata aliran film itu sangat banyak. Bukan hanya film komersil semata yang sering kita saksikan di bioskop.
Saya berharap, ke depan akan ada banyak karya anak bangsa kita, yaitu Indonesia, yang akan membuat film-film dengan kualitas bagus, yang juga dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Serta, harapan saya, diskusi film-film semacam ini haruslah ada sesering mungkin. Atau minimal dibuat rutin. Karena diskusi semacam ini sangat bermanfaat untuk kita; dapat membuka wawasan kita mengenai film.