Jika sudah memvalidasi kehadiran emosi, maka selanjutnya memikirkan bagaimana menyalurkan dan mengatasinya. Tentu saja komunikasi menjadi faktor utama untuk menuju ke arah ini. Jika anak sudah bercerita tentang segala rasa dan permasalahannya, di situlah saat yang paling tepat untuk mendiskusikan atau memberikan saran pada mereka terkait langkah apa yang dapat mereka ambil. Namun, apabila mereka masih marah-marah atau menangis, coba beri mereka waktu, sebaiknya tidak langsung memberhentikannya selagi yang dilakukan tidak membahayakan dirinya atau orang di sekitarnya. Hal itu penting untuk merilis emosi mereka. Jika mereka sudah terlihat lebih tenang, maka selanjutnya memberikan saran atas permasalahan yang mereka hadapi.
Ketiga hal tersebut sebenarnya tidak hanya penting untuk kita terapkan pada anak-anak saja, namun kita juga bisa menggunakannya untuk mentreatment teman, pasangan, atau orang-orang di sekitar kita. Hal itu sangat penting agar mereka dan khususnya diri kita sendiri tidak asing dengan diri kita dan sadar bahwa semua emosi itu penting, serta harus divalidasi.Namun, bukan berarti harus berlarut-larut dalam emosi negatif, melainkan dengan validasi itu dapat mempermudah kita untuk mengendalikan dan mengatasi emosi dengan tepat. Begitulah kurang lebih yang disampaikan oleh Ibu Elly dalam berbagai podcast di channelnya.Â
Sebelum menjadi asing lantaran mengasingkan rasa, semoga dengan tulisan yang terinspirasi dari Ibu Elly ini dapat membuat kita lebih mengenal diri sendiri dan dapat menjadi sosok teman, pasangan, orang tua yang lebih baik untuk orang-orang di sekitar kita. Menjadi sosok yang mengerti dan memahami mereka, sehingga kita tak lagi saling asing :).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H