Mohon tunggu...
Elin Moevid
Elin Moevid Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Hanya seseorang yg sibuk duniawi dan rindu menulis

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Adu Rayu" Buktikan Lagu Kini Juga Dinikmati secara Visual

10 April 2019   22:31 Diperbarui: 11 April 2019   17:02 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolaborasi Apik Pencipta "Adu Rayu" (Youtube/Yovie Widianto)

"Maukah lagi kau mengulang ragu dan sendu yang lama

Dia yg dulu pernah bersamamu, memahat kecewa.."

Siapa yang sudah hafal lagu ini sejak bulan lalu? Atau diam-diam menyanyikannya di malam syahdu?

Tulus memang sukses membuat pembuka lagu ini berasa menohok tepat di hati mereka, yang sedang terbayang kehadiran mantan.

Adu Rayu yang Viral
"Adu Rayu" merupakan karya apik hasil kolaborasi tiga musisi papan atas Indonesia, Tulus-Yovie Widianto-Glenn Fredly. Kolaborasi ini berawal dari keinginan Yovie untuk menciptakan karya baru dengan menggandeng dua penyanyi lainnya.

Memang sudah levelnya mereka yang top, lahirlah lagu manis dengan isian lirik karya Tulus. Dua baris di awal artikel ini adalah cuplikan liriknya di bagian pembuka lagu.

Tak hanya lirik, Tulus pun berkontribusi dalam pembuatan movie clip-nya, yang membuat lagu ini begitu booming di kalangan warganet. Sejak awal penayangan lagu ini 25 Maret lalu, pembahasan tentang movie clip lagu adu rayu begitu ramai diperbincangkan. Dimulai dari komentar di kanal youtube Yovie Widianto, media berita, hingga blog pribadi.

Heboh banget kenapa sih? Itu ucapan saya pertama kali saat tahu ada trending topic ini, itupun satu minggu setelah rilis. Ternyata oh ternyata, video yang diunggah tak cuma sekedar unjuk lagu barunya, namun menyatukannya dengan video klip yang unik. Unik karena kualitasnya sudah mirip film pendek. Unik pula karena pemerannya istimewa.

Diperankan oleh Chicco Jericho, Velove Vexia, dan Nicholas Saputra, video klip ini menyajikan alur cerita yang melibatkan dilema kaum hawa saat hadir orang ketiga di tengah konflik hubungan asmara dengan pasangan. Jelas dilema besar jika "pengganggu" tersebut adalah Nicholas Saputra, yang tatapan matanya sungguh ademm.

Video klip ini sungguh dibuat layaknya film pendek, diselipkan di sela-sela lagunya. Membuat penonton sedikit gagal fokus antara mau menikmati akting pemerannya atau menghayati liriknya, dan akhirnya memutar videonya lagi, dan lagi.

Adu Rayu Bawa Tren Baru
Di tengah era digital, saat industri musik dihadapkan dengan isu penyebaran lagu secara gratis, "adu rayu" bagi saya membawa tren baru. Dulu saat saya masih SD/SMP, lagu dikenal melalui radio. Begitulah cara lagu menjangkau telinga semua kalangan. Siapa yang tertarik bisa beli kasetnya, baik pita maupun CD, baik yang asli atau bajakan. Video klip pun bisa saya tahu dari acara musik di TV.

Saat saya memasuki dunia perkuliahan, kaset-kaset itu sudah tak dianggap barang istimewa. Cukuplah pergi ke warnet dan unduh lagu sesuka hati, gratis. Tak hanya format mp3, videonya pun bisa diunduh. Waktu itu saya tahu, tindakan seperti itu tak patut dilakukan demi seniman. Namun apa daya, anak kos butuh hiburan murah.

Seiring dengan pesatnya teknologi, dan semakin tenarnya platform youtube, banyak musisi pemula yang memanfaatkannya. Mulai dari cover lagu terkenal, hingga rekaman lagu sendiri. Di sinilah tren unik ini muncul. Seperti kita tahu, penikmat konten youtube tentu ingin melihat video yang bagus, tak hanya lagunya. Dan "Adu Rayu" mampu membaca situasi ini dengan tepat.

Lagu cinta dengan tema yang dekat dengan anak muda, maka perkenalan lagunya pun haruslah istimewa. Dipopulerkan lewat kanal youtube dengan sajian yang pas, tak hanya lagu namun juga video klip yang mengena. Dengan ide cemerlang para penciptanya, hadirlah video klip yang tak sekedar video klip jaman saya sekolah dulu.

Maka tak salah jika ada yang menyebutnya movie clip. Memang dibuat seperti film lengkap dengan dialognya. Seolah ingin menawarkan hal baru di industri musik, bahwa lagu kini juga dinikmati secara visual. Jika video klip dulu hanyalah pelengkap lagu, dibuat tanpa dialog, dan terkadang dibuat ala kadarnya hingga tak membekas di ingatan, maka berbeda dengan "Adu Rayu". Jika dulu lagu memang dibuat untuk dinikmati secara audio, maka "Adu Rayu" ciptakan ide baru. Lagu yang kini lebih mudah dinikmati melalui youtube, dimanfaatkan dengan baik oleh ketiga musisi ini. Lagu yang kini disebarluaskan jauh lebih efektif melalui youtube, sudah layaknya mulai diperhatikan aspek lainnya, yaitu video klip.

Berkat video klip "Adu Rayu" yang unik ini, lagunya pun mengudara di radio setiap hari. Playlist di Spotify pun sudah memasukkannya ke dalam daftar lagu romantis. Berkat video klip "Adu Rayu" ini juga, saatnya musisi melirik poin video klip dalam karyanya. Memang, lagu itu dinikmati dengan didengar dan dihayati. Namun, tak ada salahnya bukan jika penikmat musik juga dimanjakan dengan video yang apik.

Apapun ide baru yang dibawakan, berkaryalah selalu wahai musisi negeri.

Untuk melengkapi malam sepimu, bolehlah kita tengok dulu wajah abang Nicholas Saputra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun