Banyak orang berasumsi bahwa liburan di rumah atau di tempat yang dekat dari tempat adalah suatu hal yang membosankan, termasuk anak-anak. Padahal asumsi itu belum tentu benar. Â
Minimnya pengalaman dan pengetahuan orang tua, atau keengganan untuk menyiapkan aktifitas yang menarik membuat kebanyakan orang tua memilih mengajak anak jalan-jalan ke tempat wisata agar anak mereka tidak bosan. Jika tetap di rumah, mereka akan memberikan gadget sebagai alternatif agar anak "diam" di rumah.Â
Padahal jika orang tua tahu cara mengisi liburan di rumah dengan kegiatan yang menyenangkan, maka liburan pun akan menarik meskipun tidak bepergian ke tempat yang jauh sehingga anak pun tidak keberatan liburan di rumah.
4. Tugas Sekolah
Ada guru-guru yang memberikan tugas seputar aktifitas liburan. Tugas seperti tidak jarang menjadi sebuah dorongan bagi anak-anak untuk meminta "jalan-jalan" saat liburan.Â
Bagi yang liburan di rumah, tentu merasa tidak punya bahan untuk mengerjakan tugas tersebut. Tidak jarang orang tua lalu mengajak anak-anak mereka ke tempat wisata karena alasan tersebut. Padahal bisa saja pendapat mereka belum tentu sesuai dengan ekspektasi guru mereka.
Sudah seharusnya orang tua memberikan pengertian tentang makna liburan yang sebenarnya. Liburan adalah waktu bersama keluarga. Makna liburan bukan dari tempat atau kegiatannya.Â
Anak-anak juga harus belajar untuk mensyukuri setiap hal yang mereka lakukan selama liburan, tidak hanya ketika mereka mengunjugi destinasi wisata yang mereka inginkan.Â
Dengan demikian, mereka akan tidak merasa rendah diri pengalaman liburan mereka karena mereka paham bahwa nilai diri mereka tidak diukur dari cara mereka melewatkan liburannya. Orang tua pun terhindar dari anak yang selalu  menuntut "pokoknya harus liburan" karena pandangan yang keliru.