Mohon tunggu...
ELIN
ELIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ELIN Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNNES Bunuh Diri Lompat Dari Lantai 4 di Mall Paragon Semarang, Ditemukan Sepucuk Surat di Kantong Korban.

14 Desember 2023   12:32 Diperbarui: 14 Desember 2023   16:08 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menghadapi masalah bunuh diri pada remaja, penting untuk mendapatkan bantuan profesional dari psikolog atau konselor yang terlatih. Mereka dapat membantu dalam melakukan evaluasi yang komprehensif, memberikan dukungan emosional, dan merancang rencana tindakan yang tepat untuk mencegah bunuh diri dan meningkatkan kesejahteraan mental remaja tersebut.

Penanganan terkait remaja seperti mahasiswa yang menghadapi risiko bunuh diri melibatkan tindakan yang cepat dan komprehensif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Tanggapi dengan serius: Jika ada tanda-tanda atau pernyataan yang mengkhawatirkan dari remaja seperti mahasiswa, penting untuk menganggapnya serius dan segera bertindak. Jangan meremehkan atau mengabaikan pernyataan mereka.

2. Bicarakan dengan empati: Ajak remaja tersebut untuk berbicara secara terbuka dan dengan empati. Dengarkan mereka tanpa menilai atau menghakimi. Berikan perhatian dan tunjukkan bahwa Anda peduli dengan perasaan mereka.

3. Minta bantuan profesional: Segera hubungi psikolog, konselor, atau layanan kesehatan mental profesional untuk mendapatkan bantuan. Mereka memiliki keahlian dalam menangani masalah mental dan risiko bunuh diri. Jika situasinya darurat, hubungi nomor darurat setempat atau bawa remaja tersebut ke fasilitas medis terdekat.

4. Jangan tinggalkan remaja sendirian: Jika risiko bunuh diri meningkat, pastikan bahwa remaja tersebut tidak ditinggal sendirian. Ajak mereka untuk tetap berada di lingkungan yang aman dan temani mereka selama mungkin. Jika perlu, minta bantuan dari orang-orang terdekat untuk membantu menjaga keamanan dan kesejahteraan remaja tersebut.

5. Libatkan keluarga dan teman dekat: Informasikan keluarga dan teman dekat remaja tersebut tentang situasinya. Mereka dapat memberikan dukungan dan membantu dalam mengawasi remaja tersebut. Koordinasikan upaya dengan mereka dan pastikan ada sistem dukungan yang kuat di sekitar remaja tersebut.

6. Berikan informasi sumber bantuan: Berikan informasi tentang sumber-sumber bantuan seperti layanan kesehatan mental, hotline krisis, atau organisasi yang dapat membantu remaja dalam menghadapi situasi sulit. Pastikan mereka mengetahui cara mencari bantuan jika mereka membutuhkannya.

7. Ikuti langkah-langkah rencana keamanan: Jika remaja tersebut telah mendapatkan bantuan profesional, ikuti langkah-langkah yang direkomendasikan oleh profesional tersebut. Ini mungkin melibatkan rencana keamanan yang mencakup tindakan-tindakan yang dapat diambil jika risiko bunuh diri meningkat.

Selalu ingat bahwa penanganan risiko bunuh diri pada remaja harus dilakukan oleh para profesional yang terlatih. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menghadapi risiko bunuh diri, segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental atau hubungi hotline krisis setempat.

__Penulis Nur Santika Fitroh, Elin, dan Pauline Chrismas Desinta Nainggolan. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun