Ternama dengan Lab Berbahan Sampah: Kunjungan Ilmuan dari Southern Cross University, Australia
Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D
Ilmuan fisika Indonesia, Universitas Pattimura (UNPATTI).
Sebuah negara maju dengan tingkat kehidupan yang sudah mapan (wealthy country) selalu menggunakan berbagai teknologi mutahir (advanced technologies) dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dari penduduknya. Pada umumnya sebuah negara modern sangat dimanjakan dengan berbagai fasilitas sains dan teknologi.Â
Sebagai contoh dalam bepergian sudah terdapat berbagai fasilitas publik baik kereta cepat, bis umum, taxy, pesawat, helikopter, hingga kapal cepat. Disamping itu, hampir semua masyarakat negara canggih tersebut sudah memiliki mobil pribadi dirumah masing-masing.Â
Australia merupakan sebuah negara besar yang terletak di benua Australia pada bagian tenggara Indonesia. Negara ini sudah sangat maju seperti negara tetangga Indonesia lainnya seperti Singapore.Â
Pada kesempatan ini, saya ingin sharing kunjungan 14 ilmuan dari  Southern Cross University, Australia yang sangat kagum ketika  mengunjungi lab riset kami yang saya bangun dari berbagai sampah-sampah disekitar kampus universitas Pattimura.
Contoh penggunaan sampah pohon yang sudah rubuh, peti kelder/ pembungkus bahan dan peralatan lab, kayu bekas bahan bangunan yang sudah dibuang ke tempat sampah, dan berbagai sampah plastik seperti botol minuman bekas, dan lain sebagainya.
Hal yang menunjukan surprise ketika mereka mengunjungi lab riset kami adalah mereka tidak menyangka dibumi ada lab seperti ini. Karena di negara Australia, semua lab sudah menggunakan alat-alat yang sangat canggih dan penggunaaanya juga sudah berorientasi bisnis untuk pendapatan universitas.Â
Anda dapat bayangkan apa yang akan anda alami jika anda tidak pernah melihat hal-hal yang tidak seperti biasanya anda lihat dan alami di negara anda ? Â pasti heran akan keunikan dan keanehannya, tetapi disisi lain anda juga pasti mengagumi kecerdikan dan kreativitas orang lain.Â
Pada beberapa gambar penjelasan dibawah ini saya sengaja menuntun para pembaca untuk menikmati ekspresi asli pada foto-foto tersebut disertai komentar hasil penelitian dan pengamatan saya, maupun pendapat pribadi.Â
Setelah melewati lab teaching, dan lab riset, para ilmuan dari australia ini dituntun untuk melihat bagaimana kami membangun bekas timbunan bangunan yang ditumbuhi rumput menjadi sebuah hutan herbal medis (herbal medicine garden).Â
Akhir dari kunjungan tim ilmuan Australia ini, telah memberikan kesan inspiratif yang mendidik mereka bahwa dari daerah yang kurang teknologi canggih pun dapat berkembang para ilmuan muda.Â
Meskipun sampah-sampah yang sudah tidak berguna, jika diubah atau ditransformasikan dengan keilmuan fisika, dapat menjadi berbagai bahan berharga yang penuh dengan nilai seni yang berharga.Â
Kiranya tulisan bergambar ini dapat menyenangkan para pembaca kompasiana dan juga menjadi sumber bermanfaat dalam mengembangkan tempat untuk mendidik para siswa dan mahasiswa.Â
Salam Nusantara,
Hendry
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H