Mohon tunggu...
Prof. Hendry I. Elim
Prof. Hendry I. Elim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Peneliti

Prof. H. I. Elim, a Simple Physicist with 3 main writing issues: [1]. Creative and Innovative Intellectual Educator; [2]. Freedom of Innovation works (Kerja Merdeka Berkreasi), and [3]. Amazing Natural Resources of Indonesia Archipelago. Prof. Elim is originally a creative, innovative, and disruptive Indonesia physicist .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Riset di Provinsi Archipelago Diamond:

8 Agustus 2023   03:23 Diperbarui: 1 Oktober 2023   06:33 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber pribadi) Prof. Elim & Pak Ubra: Alumnus, Guru dan Mantan Kepala Sekolah.

Riset di Propinsi Archipelago Diamond: "3 in 1 Fruit" Alumni, Guru dan Mantan Kepala Sekolah 

Prof. Hendry Izaac Elim

Fisikawan Indonesia, Universitas Pattimura

8 Agustus 2023

 

Latar Belakang didikan "3 in 1 Fruit" Alumnus, Guru Fisika SMA dan Mantan Kepala Sekolah:

Ketika lulus sarjana strata 1 (S1) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Gadjah Mada (UGM), tindakan pertama yang saya lakukan adalah pulang ke Ambon Manise, kota tempat kami dilahirkan dan dibesarkan. Tujuan kepulangan adalah untuk mendidik para mahasiswa di tingkat universitas Pattimura (UNPATTI) yang merupakan kebanggaan propinsi Maluku.

Pada akhir tahun 1995 tersebut, universitas Pattimura masih memiliki 7 fakultas termasuk fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP). Kurang lebih 1 semester atau 6 bulan mengajar para mahasiswa program studi (prodi) pendidikan fisika di FKIP, SK proses berdirinya prodi pendidikan fisika disetujui kementrian pendidikan dan kebudayaan pada bulan Juli 1996.

Proses transformasi mendidik para mahasiswa tingkat sarjana (S1) di UNPATTI terus berlangsung secara giat dengan penuh semangat berapi-api (the Spirit of Excellence) melalui pengajaran kuliah Fisika Dasar yang merupakan fondasi alam semesta diberbagai fakultas eksata seperti fakultas pertanian, dan fakultas perikanan dan ilmu kelautan.  

Dengan bermodalkan sebuah motor tua, Honda Astra 800 hadiah dari paman saya sewaktu kuliah S1 (Sarjana Sains/ S.Si.) di UGM, semua kegiatan pembelajaran dan aktivitas pengembangan diri di kota Ambon tercinta, dikerjakan satu-satu dengan tangan sendiri sebagai sebuah contoh pendidik yang bertanggung jawab pada Tuhan Yang Maha Esa serta Negara kesatuan Repubrik Indonesia (RI).

Pada saat usia yang masih muda waktu itu berusia 26 tahun, dan masih bergelar S.Si ketika mulai mendidik para mahasiswa di universitas terbesar di propinsi Maluku, salah satu mata kuliah yang sangat terdepan (Frontier physics) waktu itu adalah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, sebuah mata kuliah semester 6 di profi Fisika, FKIP. Pak Ubra,  Alumnus, Guru Fisika SMA 1 Tual, dan Mantan Kepala Sekolah di Kota madya Tual pada hasil rekaman VIDEO kunjungan Elim Lab and hasil interview serta penjelasan pak Elim saat itu berada pada semester 4 di tahun ~1996.

Isi Hasil Kunjungan dan Interview di Elim lab. pada Propinsi Archipelago Diamond:

Singkat Cerita sudah kurang lebih 26 tahun kami tidak ketemu, dan pada saat ada kesempatan kami bertemu lagi semuanya terekam dalam video didalam artikel ini.

Untuk lebih memahami inti dan kontribusi Pusat Penelitian Nanoteknologi dan Rekayasa Inovasi (PPNRI) pertama di Indonesia timur sejak 24 April 2015 tersebut, kami menyarankan sahabat nusantara untuk mengikuti hasil rekaman isi hasil pengembangan lab sederhana dari ilmuan fisika sederhana Indonesia tersebut.


(sumber hasil interview: Pak Ubra, Alumnus, Guru Fisika SMA dan Mantan Kepala Sekolah)

Secara umum Elim Lab adalah lab riset terpadu untuk mengembangkan ilmu fisika secara terintegrasi dengan berbagai bidang-bidang kajian yang berbeda (interdisciplinary, multidisciplinary maupun transdisciplinary) yang terdiri dari perkawinan ilmu-ilmu eksata (natural sciences), social sciences dan humaniora. 

Lab terpadu tersebut terdiri dari "6 cahaya bintang Raja dan Nabi Daud": 

(1). Ruang belajar dan nongkrong mahasiswa yang kreatif (creative student space), 

(2). Ruang doa (prayer room) secara privasi menurut kepercayaan pribadi masing-masing, 

(3). Ruang tamu inovasi (innovative living room) dengan kantin iman (Faith canteen: contributed according to individual faith), 

(4). Lab mengajar (teaching laboratory), 

(5). Taman herbal medis (nanomedicine garden), dan 

(6). Lab riset (research laboratory).

Dari hasil kunjungan dan interview secara pribadi dari Pak Ubra: Alumnus, Guru Fisika SMA dan Mantan Kepala Sekolah disimpulkan bahwa beliau sangat kagum dan tidak terbayangkan pernah berkunjung ke lab yang sangat unik yang dibangun dengan banyak karya-karya kreatif tangan dingin Prof. Elim selama kurang lebih 8 tahun sejak 2015. Semoga sharing kisah ini memberikan warna baru untuk para pendidik dan peneliti di Indonesia untuk berkarya dengan suasana merdeka berkreasi.  

Salam Nusantara,

Hendry

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun