Pada saat usia yang masih muda waktu itu berusia 26 tahun, dan masih bergelar S.Si ketika mulai mendidik para mahasiswa di universitas terbesar di propinsi Maluku, salah satu mata kuliah yang sangat terdepan (Frontier physics) waktu itu adalah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, sebuah mata kuliah semester 6 di profi Fisika, FKIP. Pak Ubra,  Alumnus, Guru Fisika SMA 1 Tual, dan Mantan Kepala Sekolah di Kota madya Tual pada hasil rekaman VIDEO kunjungan Elim Lab and hasil interview serta penjelasan pak Elim saat itu berada pada semester 4 di tahun ~1996.
Isi Hasil Kunjungan dan Interview di Elim lab. pada Propinsi Archipelago Diamond:
Singkat Cerita sudah kurang lebih 26 tahun kami tidak ketemu, dan pada saat ada kesempatan kami bertemu lagi semuanya terekam dalam video didalam artikel ini.
Untuk lebih memahami inti dan kontribusi Pusat Penelitian Nanoteknologi dan Rekayasa Inovasi (PPNRI) pertama di Indonesia timur sejak 24 April 2015 tersebut, kami menyarankan sahabat nusantara untuk mengikuti hasil rekaman isi hasil pengembangan lab sederhana dari ilmuan fisika sederhana Indonesia tersebut.
(sumber hasil interview: Pak Ubra, Alumnus, Guru Fisika SMA dan Mantan Kepala Sekolah)
Secara umum Elim Lab adalah lab riset terpadu untuk mengembangkan ilmu fisika secara terintegrasi dengan berbagai bidang-bidang kajian yang berbeda (interdisciplinary, multidisciplinary maupun transdisciplinary) yang terdiri dari perkawinan ilmu-ilmu eksata (natural sciences), social sciences dan humaniora.Â
Lab terpadu tersebut terdiri dari "6 cahaya bintang Raja dan Nabi Daud":Â
(1). Ruang belajar dan nongkrong mahasiswa yang kreatif (creative student space),Â
(2). Ruang doa (prayer room) secara privasi menurut kepercayaan pribadi masing-masing,Â
(3). Ruang tamu inovasi (innovative living room) dengan kantin iman (Faith canteen: contributed according to individual faith),Â