Singkat sharing, menurut pengalaman kami sebagai para pendidik berlatar belakang akademisian atau ilmuan yang berkaitan, tidaklah mudah mendidik teman-teman para siswa di daerah 3T yang meskipun pengetahuan mereka sangat terbatas, tetapi dengan kehadiran kami sebagai para ilmuan asistensi mengajar, semangat belajar mereka semakin berkobar-kobar.
Foto berikut ini ketika kami diminta mengajar masing-masing matematika dan bahasa Inggris (English for math) di SMP Negeri 01 dan SD negeri 22, Labuang, Namrole, Kabupaten Buru Selatan saat pertama kali mendarat di kota kabupatan tersebut. Padahal rencana kami untuk landing di situ hanya sebagai pijakan untuk menuju ke daerah terisolasi Leksula yang dapat ditempuh dengan kapal motor (local public ship).
Puji Tuhan, Allah dipihak para murid setempat, karena kapal motor untuk membawa kami ke kecamatan Leksula mengalami kerusakan hingga batas waktu perbaikan yang tidak menentu. Sehingga timbul kelabakan atau ketidakpastian diantara para tim pendidik yang sadar bahwa seluruh persiapan telah secara rapih untuk menerima tim implementasi asistensi mengajar kami dari UNPATTI besok paginya bisa tertunda hingga entah kapan kemudian.
Sebagai salah satu pendidik yang mengajarkan IPA/matematika terapan atau English for math, kami lebih memprioritaskan pelayanan pada permintaan sekolah SMP Negeri 01 dan SD negeri 22 tersebut, tanpa keraguan tentang masalah kendala kerusakan kapal motor yang sudah kami booking untuk besok ke kecamatan Leksula yang terdiri dari 19 desa-desa terpencil.
Alhasil, Allah (The Almighty GOD) dipihak tim pendidik (God in our educators) karena doa-doa dan ketulusan para siswa di kabupaten Namrole yang kami layani pendidikannya.
Meskipun, waktu pengabdian pada bangsa Indonesia tercinta ini pada waktu itu di sekolah-sekolah tersebut hanya 1 jam mata pelajaran, kami dimampukan mendidik para murid untuk menguasai cara menghitung penjumlahan pecahan sederhana dan bahasa Inggris matematika.
Setelah asistensi mengajar yang dilakukan dengan permintaan tidak terduga tersebut, kami diundang khusus oleh ibu Bupati Buru Selatan untuk makan malam di rumah pejabat tersebut. Terus terang kami merasa terhormat untuk dilayani oleh ibu Bupati dengan tata cara kenegaraan yang sangat ramah dan baik.Â
Beliau juga menanggapi dengan sangat cepat untuk menyediakan speedboat terbaik kepunyaan dinas kesehatan dokter-dokter daerah 3T pada keberangkatan esok harinya untuk tim asistensi mengajar kami yang berjumlah 15 orang ke kecamatan Leksula. Dengan demikian hal ini merupakan mujizat pertama kami di daerah pulau Buru bagian selatan yang pendidikannya sangat terbelakang diseluruh Maluku.
Kebaikan seorang pimpinan tinggi di suatu kabupaten yang banyak desa-desa 3T dalam menerima dan mendukung program asistensi mengajar perguruan tinggi sangat penting demi suksesnya misi pelayanan para ilmuan yang tanpa kondisi berjuang mendidik ditingkat SD/SMP.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa kagum beberapa anggota dari tim pendidik asistensi mengajar UNPATTI akan daya cipta Allah yang Maha Kuasa di daerah 3T, provinsi MALUKU, dan di tulisan yang sederhana ini, kami secara singkat ingin menyampaikan kecintaan kami akan keindahan alam lokal dearah kecamatan Leksula (Amazing local natural area): Air Babunyi, yang letaknya hanya bisa dijangkau dari pusat kota kecamatan Leksula dengan speedboat/kapal lokal yang bermesin speedboat.